Ada kesepakatan umum bahwa wanita hamil dan wanita yang mencoba untuk
hamil harus menghindari konsumsi kafein tapi setelah beberapa dekade
kontroversi dan bukti yang bertentangan, masih ada konsensus
(kesepakatan oleh para ahli) tentang berapa banyak kafein yang aman
dikonsumsi selama kehamilan. Para ahli menyarankan para wanita untuk
membatasi asupan kafein mereka menjadi kurang dari 200 miligram per
hari, yaitu sekitar 12-ons cangkir kopi. Sebuah studi menemukan bahwa
wanita yang mengkonsumsi 200 mg atau lebih kafein sehari memiliki dua
kali lipat risiko keguguran dari pada meraka yang tidak mengkonsusi
kafein.
Namun, tidak semua penelitian yang menunjukkan adanya
hubungan konsumsi kafein dan risiko keguguran yang lebih tinggi. Seperti
sebuah penelitian di Denmark yang dilansir dari babycenter.com
menemukan adanya risiko bayi mati setelah beberapa jam kelahirannya
lebih dari dua kali lipat pada wanita yang mengkonsumsi delapan cangkir
kopi setiap harinya dibandingkan dengan wanita lainnya. Penelitian lain
telah menunjukkan bahwa bayi yang baru lahir dengan riwayat ibunya
mengkonsumsi lebih dari 500 mg kafein sehari memiliki detak jantung dan
tingkat pernapasan yang lebih cepat dan menghabiskan lebih banyak waktu
terjaga di beberapa hari pertama kelahirannya. Beberapa penelitian
menunjukkan hubungan antara konsumsi kafein tinggi dan sedikit penurunan
berat badan pada kelahiran bayi meskipun penelitian lain telah
menunjukkan ada hubungan yang berhubungan.
Anda akan merasa lebih baik jika Anda tidak mengkonsumsi banyak
kafein. Ini stimulan, sehingga meningkatkan detak jantung Anda. Apalagi
dapat membuat Anda merasa gelisah dan menyebabkan insomnia. Kafein juga
dapat berkontribusi pada heartburn (keadaan merasa panas pada bagian
perut) dengan merangsang sekresi asam lambung. Efek ini akan lebih
terasa ketika memasuki kehamilan trimester pertama
karena kemampuan tubuh Anda untuk memecah kafein melambat, sehingga
Anda berakhir dengan tingkat yang lebih tinggi dalam aliran darah Anda.
Selama trimester kedua, dibutuhkan hampir dua kali lebih lama untuk membersihkan kafein dari tubuh Anda seperti ketika Anda tidak hamil.
Selama trimester ketiga,
dibutuhkan hampir tiga kali lebih lama.Hal ini dapat mempengaruhi
jumlah kafein yang melintasi plasenta dan mencapai bayi Anda, yang tidak
bisa memproses secara efisien. Minuman yang mengandung kafein memiliki
senyawa yang disebut fenol yang membuat lebih sulit bagi tubuh Anda
untuk menyerap zat besi. Padahal zat besi sangat penting untuk wanita
hamil, karena banyak wanita hamil yang sudah rendah pada besi. Bila anda
akan mengkonsumsi minuman berkafein seperti teh dan kopi sebaiknya
antara waktu makan sehingga akan memiliki lebih sedikit efek pada
penyerapan zat besi. Jumlah kafein dalam satu porsi kopi bervariasi,
tergantung pada jenis proses pembuatan kopi dan juga takaran yang
digunakan untuk menyeduh kopi (espresso mengandung lebih banyak kafein
per ons, disajikan dalam cangkir kecil, sehingga secangkir penuh kopi
diseduh akan memberikan lebih banyak kafein).
Bagi
anda yang sedang hamil menghindari kebiasaan untuk mengkonsumsi kafein
seperti kopi dan teh yang sulit, dapat anda kurangi dengan cukup
mengkonsumsi satu cangkir perhari. Anda juga bisa melakukan pencampuran
kopi dengan susu, dan mengurangi takaran kopi. Di rumah, cobalah
menggunakan lebih sedikit kopi bubuk (atau daun teh) ketika menyeduh.
Meskipun teh herbal sering tidak memiliki kafein, pastikan untuk membaca
daftar bahan terlebih dahulu, tumbuh-tumbuhan tertentu dan zat aditif
mungkin tidak aman selama kehamilan, sehingga diperlukan konsultasi
dengan dokter.
Semoga Bermanfaat
No comments:
Post a Comment