Friday 23 March 2018

Mengajari Sisulung Menyayangi Adik Bayi

Kehadiran adik bayi pastinya bisa menambah keceriaan di keluarga. Namun, sepertinya hal itu belum tentu berlaku bagi si kakaknya. Si Kakak mungkin akan merasa kurang diperhatikan hingga memicu kecemburuan atau bahkan rasa benci pada adiknya. Simak tips mempersiapkan kakak menyambut hadirnya adik bayi sebagai keluarga barunya.
Penting bagi Anda mempersiapkan Si Kakak, terutama yang masih berusia di bawah 8 tahun, agar bisa menerima kehadiran adik bayi dengan antusias dan senang hati. Jika Si Kakak masih berusia di bawah 2 tahun, biasanya dia belum paham arti memiliki saudara. Berbeda jika Si Kakak telah berusia 2 tahun ke atas. Anak-anak pada usia tersebut mungkin sudah bisa merasa cemburu jika melihat Anda memerhatikan anak lain selain dirinya.
Jika si Sulung masih berusia di bawah 2 tahun, biasanya dia belum paham arti memiliki seorang saudara. Berbeda jika si Sulung telah berusia 2 tahun ke atas. Anak-anak pada usia tersebut mungkin sudah bisa merasa cemburu jika melihat Anda memerhatikan anak lain selain dirinya.
Untuk mengantisipasinya, berikut ini beberapa tips yang bisa Anda terapkan kepada si Sulung.
Perkenalkan Kakak kepada Adiknya Sedini Mungkin
Setelah mengetahui bahwa Anda positif hamil kedua, kabarkan berita bahagia ini kepada anak pertama Anda.
  • Katakan kepadanya sebentar lagi dia akan menjadi seorang kakak. Genggam tangannya untuk memegang perut Anda sambil mengatakan bahwa di dalamnya kini sudah ada adik bayi. Tujuannya untuk menciptakan kedekatan antara kakak dengan adiknya nanti.
  • Mulailah mengganti panggilan sayang untuk Si Sulung, misalnya dengan mulai memanggilnya ‘Kakak’ untuk menumbuhkan rasa kedewasaannya.
  • Tunjukkan perkembangan perut Anda kepada Si Sulung. Ajari dia sedini mungkin untuk selalu menyayangi adiknya meski masih di dalam perut. Caranya bisa dengan mengajaknya berbicara pada adik bayi dalam perut, memegang perut Anda ketika bayi mulai menendang-nendang, atau bisa menyuruhnya mencium perut Anda juga.
  • Mungkin jika Si Kakak sudah bisa bicara, dia akan bertanya, “Apa yang dilakukan adik bayi di dalam perut ibu?” Anda tidak perlu menjawabnya dengan serius. Jawablah, “Sekarang adik bayi sedang tersenyum karena dicium oleh Kakak”, atau katakan hal positif lainnya.
  • Saat kehamilan Anda membesar dan Si Sulung minta diajak bermain, sementara kondisi Anda sudah tidak memungkinkan, Anda bisa mengatakan kepadanya bahwa Anda sedang kelelahan. Namun sebisa mungkin jangan katakan bahwa itu karena kehamilan Anda, jelaskanlah bahwa Anda lelah karena hal lain.
  • Anda juga bisa memberi tahu yang sebenarnya dengan berkata, “Nak, mengandung bayi membutuhkan perjuangan yang berat. Terkadang hal itu bisa membuat Ibu lelah, terutama saat adikmu bertambah besar. Hal ini terjadi pula saat Ibu mengandungmu dulu.”
Biasakan Si Sulung Bertemu dengan Bayi
Terbiasa menjadi anak tunggal, mungkin membuat Si Kakak belum terbiasa berada di sekitar anak lain yang lebih muda darinya, atau melihat Anda menggendong bayi lain. Dalam hal ini, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk membiasakan buah hati Anda bercengkerama dengan bayi dan membuatnya menerima kehadiran adik bayi nanti, seperti:
  • Coba ajak si Kakak berkunjung ke rumah saudara atau teman Anda yang memiliki bayi.
Tapi ingat, Anda jangan berekspektasi lebih. Mungkin Si Sulung akan mengeluarkan reaksi yang tidak Anda harapkan, seperti menolak bermain bersama mereka, menangis ketika melihat Anda menggendong bayi lain, berebut mainan, atau bahkan berbuat kasar pada bayi lainnya. Jika sudah seperti itu, lebih baik jangan dipaksakan, daripada dia menyimpan kesan yang negatif tentang memiliki seorang adik bayi. Anda bisa coba memperkenalkannya lain waktu secara perlahan-lahan. Selama proses ini, tunjukkan bahwa Anda masih bisa memperhatikan dirinya, meski sedang menggendong bayi lain.
  • Memperlihatkan foto-foto Si Kakak saat masih bayi.
Hal ini juga bisa Anda lakukan untuk mengajarinya bahwa dahulu dia pernah juga menjadi seorang bayi. Anda bisa mengatakan, “Kira-kira, rambut adik bayi akan sepertimu atau tidak ya?”
  • Ajak Si Kakak saat Anda memeriksakan kandungan.
Jika Anak pertama Anda menunjukkan respons positif tentang adiknya, Anda bisa mengajaknya ketika Anda memeriksakan kandungan. Pada saat memantau kondisi Anda dan janin dengan USG, dokter dapat menjelaskan tentang kondisi adik bayi di dalam kandungan kepadanya. Setelah di rumah, Anda bisa mengajak Si Sulung untuk membantu memberi nama untuk adiknya jika dia berminat.
Libatkan Si Sulung saat Mempersiapkan Kebutuhan Bayi
Meminta bantuannya untuk menyiapkan segala keperluan bayi bisa membuat Si Sulung merasa menjadi bagian dari keluarga, sekaligus dapat mengurangi rasa cemburu.
  • Libatkan dia saat memilih peralatan untuk adiknya, seperti membeli baju bayi sesuai pilihannya.
  • Anda juga bisa mengajaknya mencuci baju atau peralatan bayi lainnya sebelum digunakan pada waktu anak kedua Anda dilahirkan. Pada umumnya, anak-anak senang bermain dengan air dan busa.
  • Namun jika Si Sulung masih berusia di bawah 2 tahun, biasanya dia masih menyukai barang-barang tersebut dan akan beranggapan bahwa itu adalah miliknya. Anda tidak perlu melarangnya bermain dengan peralatan milik adiknya. Biarkan saja dia bersenang-senang karena biasanya dalam beberapa hari, dia akan lupa dengan sendirinya.
Saat Adik Bayi Lahir
Ketika saat yang dinanti akhirnya tiba, justru Anda harus memberi perhatian ekstra untuk Si Sulung. Meski masih mengalami sakit pasca melahirkan, sebisa mungkin tampilkan wajah bahagia saat Si Sulung datang.
  • Peluk erat Si Sulung sambil berkata, “Sekarang kamu sudah menjadi seorang kakak.” Anda juga bisa memberinya hadiah, seperti baju bertuliskan ‘I Love My Sister’ atau ‘I Love My Brother’. Katakan bahwa hadiah itu pemberian adiknya.
  • Mungkin pada momen seperti ini, perhatian Anda dan seluruh keluarga akan tertuju kepada bayi yang baru lahir. Namun, cobalah untuk tetap memperhatikan Si Sulung dengan selalu melibatkannya pada tiap kegiatan yang ada. Misalnya saat sesi foto-foto. Selalu ajak Si Sulung berfoto bersama atau adakan sesi foto Si Kakak bersama adik barunya.
Saat si Sulung Mulai Mencari-cari Perhatian
Ada kalanya Si Sulung akan mencari perhatian dengan sengaja melanggar aturan. Beberapa hal yang bisa Anda lakukan, antara lain:
  • Lebih baik abaikan saja perbuatannya. Makin Anda memarahinya atau melarangnya, maka terus-menerus Si Sulung akan melakukannya, karena dia menganggap cara itu berhasil menarik perhatian Anda. Jika Anda mengabaikannya, Si Sulung mungkin akan mencari cara positif untuk menarik perhatian. Ketika dia melakukan hal yang positif, jangan lupa untuk memberinya pujian agar merasa diperhatikan.
  • Jika Anda menganggap perilakunya sudah tidak dapat ditoleransi, seperti berbuat kasar pada adiknya, Anda bisa menghukumnya dan mengatakan bahwa perbuatannya tidak baik. Sebisa mungkin jangan meninggalkan Si Sulung berdua bersama adiknya. Selalu dampingi jika keduanya sedang bersama.
Memang tidak mudah memberikan perhatian yang sama kepada dua anak dalam waktu yang bersamaan. Tidak bisa dipungkiri juga bahwa perhatian Anda saat ini mungkin lebih besar tertuju kepada adik bayi. Jika Si Kakak belum bisa memahami keadaan tersebut, Anda bisa menasihatinya seperti, “Kakak tidak boleh cemburu atau iri jika melihat ibu atau ayah memberikan perhatian lebih kepada adik. Adik bayi butuh perhatian lebih karena dia belum bisa melakukan sesuatu sendiri. Berbeda dengan kakak yang kini sudah tumbuh besar.”
Jangan lupa untuk selalu memberikan pujian dan tanamkan pada pikirannya bahwa dia sudah menjadi seorang kakak dan telah tumbuh besar. Selalu ajak Si Sulung untuk membantu Anda saat merawat adik bayinya, sehingga dia tidak merasa diabaikan.

Sumber : http://www.alodokter.com

Mengajari Sisulung Menyayangi Adik Bayi

Kehadiran adik bayi pastinya bisa menambah keceriaan di keluarga. Namun, sepertinya hal itu belum tentu berlaku bagi si kakaknya. Si Kak...