Saturday 30 September 2017

Memahami Psikologi Anak Di Usia Dini


Memahami psikologi perkembangan anak usia dini adalah sebuah keharusan baik bagi para orang tua maupun guru-guru. Masa anak usia dini merupakan masa penting dalam perkembangan anak itu sendiri. Pada masa emas tersebut anak mulai sensitif terhadap berbagai rangsangan. Setiap anak secara individual akan mempunyai tingkat perkembangan kepekaan yang berbeda-beda seiring perkembangan dan pertumbuhan masing-masing anak.

Perkembangan anak dan pertumbuhannya mempunyai keterkaitan karena perkembangan fisik dan motorik berhubungan dengan perkembangan psikisnya. Karena itu psikologi perkembangan tersebut tidak dapat dipisahkan dengan perkembangan dan pertumbuhan anak tersebut secara menyeluruh.

Pada masa emas tersebut seorang anak akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan pada tingkat yang drastis yang mencakup perkembangan berfikir, perkembangan motorik, perkembangan emosi, perkembangan sosial dan tentu saja perkembangan fisiknya. Masa ini terjadi pada usia 0 sampai 8 tahun dan pada periode berikutnya tidak akan terjadi lagi lonjakan perkembangan tersebut. Oleh karena itu setiap orang tua harus memberikan perhatian khusus pada usia penting dalam perkembangan seorang anak karena nantinya akan memberikan pengaruh pada perkembangan dan kehidupan anak di masa berikutnya.

Pemahaman akan hal tersebut akan sangat membantu orang tua dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak secara keseluruhan. Setiap anak pada usia dini akan mengalami perkembangan pada beberapa aspek penting dalam kehidupannya. Diantaranya sebagai berikut :
  • Perkembangan Kognitif
    Perkembangan kemampuan kognitif anak terjadi dalam empat tahap yaitu tahap sensor motor yang terjadi saat usia anak 0-2 tahun. Pada tahap ini seorang anak mulai memiliki kemampuan gerakan refleks. Tahap kedua adalah pra-operasional yang terjadi pada usia 2-7 tahun. Pada tahap pra-operasional ini anak akan mulai dapat menerima rangsangan namun sifatnya masih terbatas. Selanjutnya tahap konkret operasional yang terjadi pada usia 7-11 tahun dimana seorang anak sudah mulai dapat berfikir secara rasional dan mampu menjalankan operasional yang nyata. Tahap terakhir pada perkembangan kognitif adalah formal operasional dimana anak beranjak remaja. Pada tahap ini anak mampu berfikir dengan menggunakan hipotesa untuk memecahkan masalah.
  • Perkembangan Fisik
    Perkembangan fisik anak pada usia dini berkaitan dengan perkembangan motoriknya yang dibagi dalam perkembangan motorik halus dan motorik kasar.
  • Perkembangan Bahasa
    Ada tiga periode yang terjadi dalam perkembangan kemampuan bahasa seorang anak yaitu periode pre-lingual yang terjadi pada usia 0-1 tahun dimana anak sudah mulai mengoceh, periode lingual pada usia 1-2,5 tahun dimana anak sudah mampu membuat kalimat dan periode diferensiasi yang terjadi pada usia anak 2,5-5 tahun dimana seorang anal mempunyai kemapuan bahasa yang baik dan benar.
  • Perkembangan Sosio-emosional
    Perkembangan kemampuan sosio-emosional anak sangat penting dalam psikologi perkembangan anak usia dini karena pada perkembangan ini akan terbentuk rasa percaya diri dan perkembangan kemandirian dalam dirinya.

Thursday 28 September 2017

Cara Mengatasi Anak Yang Sedang Tantrum

Apakah si kecil Anda saat ini mudah sekali marah? Tenang, itu hanyalah kemarahan sesaat. Perkembangan emosionalnya sedang memasuki babak baru dalam kehidupannya. Bimbinglah mereka dan berikanlah kasih sayang Anda secara tulus.

Temper tantrum  (emosi yang meledak) adalah problem normal pada prilaku anak kecil dalam mengungkapkan kejengkelannya ketika belum memiliki kata-kata yang memadai untuk mengungkapkan frustasinya atau belum memiliki kemampuan mengontrol dirinya. Bentuknya banyak, misalnya berguling-guling saat menangis, menendang-nendang benda, atau membanting pintu saat ngambek.

Menurut penjelasan R.J.Fetsch, dari Colorado State University, 23 - 83% anak-anak yang masih berusia 2 - 4 tahun  biasa mengalami ini. Bagaiamana kalau usianya sudah 5 atau 6 tahun? Pada usia 4 tahun dikatakan baru mulai berhenti, tapi belum hilang seluruhnya. Mungkin ada yang sudah duduk di bangku SD dan masih membawa kebiasaan kecilnya.

Walaupun dibilang normal, namun jika kita sudah melihat intensitasnya semakin tinggi, aksinya sudah semakin tak terkontrol, sementara usianya sudah semakin dewasa, maka kita perlu memikirkan penyebabnya, lalu berpikir mengenai sikap yang bisa membantu mereka.

Hampir semua ibu mengalami kegalauan dan merasa bingung menghadapi anak-anak mereka yang tantrum. Terlebih bila tantrum itu terjadi ketika sedang berada di luar rumah atau tempat-tempat umum atau di saat ibu sedang disibukkan oleh sesuatu, maka tekanan yang dirasakan oleh ibu pasti akan semakin besar.

Beberapa kondisi keluarga yang “mendukung” prilaku Temper tantrum  itu antara lain: disiplin yang lemah, terlalu banyak mengkritik, terlalu protektif atau mengabaikan, kurang kasih sayang, hubungan orangtua yang bermasalah, persaingan saudara, ada yang kuat dan ada yang lemah di rumah, atau si anak terlalu sering mengalami penolakan dari orang dewasa di sekitarnya.

Ketika si kecil Anda mengalami ledakan tantrum atau ledakan kemarahan, apa yang biasa dan bisa Anda lakukan untuk meredakannya?
 
1. Cari tahu dan pelajari penyebab anak-anak menjadi tantrum. 

Anak-anak cenderung mudah marah karena mereka lapar, sakit, bosan, kelelahan, atau frustrasi. Mempelajari penyebab ini tentunya butuh observasi selama beberapa minggu, tidak bisa hanya sehari atau 2 hari saja. Buat catatan-catatan perilaku keseharian anak, dan kemudian pelajarilah catatan tersebut. Kita bisa mengetahui kapan anak cenderung mudah marah, apa penyebabnya, kapan saja anak bisa tidak marah dan menurut, kondisi emosinya saat ia sakit atau kelelahan, dan lain sebagainya. Dari catatan itulah nantinya kita bisa mencari jalan untuk menghindari atau meminimalisir terjadinya tantrum. Bagaimanapun, menghindari penyebab tantrum itu lebih mudah daripada menghadapi ledakan tantrumnya.

Jadi, jangan buru-buru berkonsultasi dan menanyakan “anak saya kenapa”, “saya bingung menghadapinya”, “saya ngga tahu kenapa dia begitu” atau “bagaimana solusinya” jika kita sendiri belum mencoba untuk mencari tahu dan mengobservasi anak kita sendiri. Yang paling mengerti anak-anak seharusnya adalah ibu dan ayah mereka. Psikolog, konsultan anak, dokter, semua mempelajarinya dari keterangan orangtua si anak. Memberikan solusi hanya sesuai teori. Tapi bagaimana prakteknya di rumah atau di luar, mereka tidak tahu dan pastinya banyak yang tidak akan mencari tahu.

2. Perhatikan gejala awal anak tantrum. 

Biasanya, sebelum anak benar-benar “meledak”, mereka akan menunjukkan tanda-tanda merasa “kesulitan” atau frustrasi. Misalnya seperti mereka tampak tidak sabar menyelesaikan sesuatu, membuang apa yang ada di tangannya, menarik napas dalam-dalam, ber-“ah-eh” (atau mimbik-mimbik – bahasa Jawa), atau perubahan mimik wajahnya. Bila tanda-tanda semacam ini sudah mulai terlihat, segera berikan pertolongan pertama : alihkan perhatiannya.

3. Alihkan perhatiannya. 

 Perlihatkan sesuatu yang dapat menarik perhatiannya, atau ajak anak melakukan hal seru yang ia sukai, atau tawarkan untuk membacakan cerita. Sangat penting bagi kita untuk tahu apa saja yang bisa mengalihkan perhatian anak. Dan sekali lagi, ini adalah pengetahuan dasar yang harus diketahui oleh setiap orangtua.

4. Pindahkan ke lokasi yang lebih aman. 

Anak-anak cenderung suka melempar apa yang ada di sekeliling mereka atau berguling-guling di lantai saat mereka tantrum. Maka pindahkan ke tempat dimana ia bebas berguling-guling atau menangis yang tidak ada barang-barang di sekitarnya yang bisa mereka rusak. Atau jika sedang berada di luar rumah, pelukan ibu adalah tempat teraman bagi seorang anak yang tantrum. Biarkan anak menangis dan peluk mereka. Orang di sekitar Anda mungkin terganggu, tapi abaikan perasaan malu dan tidak enak itu. Itu wajar, dan setiap anak wajar mengalami tantrum. Yang tidak wajar adalah menuruti semua keinginan anak.

5. Jangan menyerah dan menuruti apa yang diinginkan anak. 

Ketika kita menyerah pada kemarahan anak dalam hitungan 2 menit atau 10 kali pukulan (jika anak marah sambil memukul), atau saat kita merasa malu pada orang lain di sekitar kita, maka anak-anak akan belajar dan menjadikan itu sebagai senjata canggih mereka di kemudian hari. Mereka akan belajar bahwa jika mereka menangis dengan gigih sedikit lagi, Anda akan luluh dan memberikan apa yang mereka mau. Maka, cobalah untuk tenang dan abaikan kemarahannya. Jika Anda nampak ingin marah dan mulai tersulut emosi, segeralah pergi dan hindari anak untuk sesaat sambil menenangkan diri Anda.

Salah seorang senior saya di sekolah bercerita bahwa anaknya cukup keras kepala dan ketika keinginannya tidak dipenuhi, anak tersebut akan marah dan menangis sambil bergulingan di lantai. Dan ketika sang ibu yakin tempat itu aman, maka anak itu pun dibiarkan saja tiduran di lantai bahkan sampai tertidur sungguhan di sana. Beliau memberikan jarak yang cukup untuk mengawasi, sambil tetap dengan aktivitas beliau sendiri. “Memang berhasil, Dik. Setelah mereda marahnya atau saat ia terbangun, saya akan memeluknya dan memberinya pengertian. Beberapa kali memang terjadi seperti itu. Tapi, saya tidak menyerah dan akhirnya anak sayalah yang menyerah dan tahu bahwa usahanya dengan cara menangis dan marah itu tidak akan berhasil,”.

6. Jangan tertawakan anak yang sedang tantrum. 

Anak yang sedang tantrum tidak boleh ditertawakan, dan jangan sampai membuat mereka beranggapan bahwa marah itu lucu karena semua orang tertawa. Ketika Alifa mulai merajuk dan marah, tante dan omnya sering menertawai tingkahnya. Memang lucu melihat bibirnya mengerucut dan mata sipitnya bersinar-sinar marah. Tapi, pada akhirnya itu semua justru semakin membuat tantrumnya menjadi. Semakin keras ia ditertawakan, semakin hebat pula tantrumnya. Karena ia tahu, ia “lucu” saat marah, dan ia ingin menarik perhatian dari tante dan omnya.

7. Jangan respons keinginan anak sampai ia berhenti tantrum atau berteriak. 

Anak-anak harus belajar bahwa setiap keinginan harus disampaikan dengan baik, bukan dengan marah, berteriak, dan menangis. Terkadang saya hanya menatap Alifa saat ia menangis minta sesuatu, atau saya hanya menghela nafas dan memberi isyarat bahwa saya ada di kamar jika ia membutuhkan saya. Saya tidak mengatakan apapun, sampai ia diam dan datang memeluk saya. Barulah saya katakan, “apa kata ajaibnya jika kamu butuh bantuan?” dan  perlahan ia mengatakan, “tolong, Bunda…”. Atau bila itu terjadi di tempat umum, saya akan dengan tegas mengatakan padanya, “Bunda hanya akan mendengarkan mbak Fafa jika mbak Fafa bisa bilang dengan baik”.

Anak-anak harus belajar dan tahu bahwa orangtualah yang memegang kendali, bukan mereka. Dalam artian, mereka boleh mengungkapkan keinginan dengan cara yang baik, namun tidak semua keinginan mereka harus dipenuhi. Inilah sikap yang seharusnya dimiliki oleh orangtua. Kita, orangtualah yang harusnya bisa mengendalikan anak, bukan anak-anak yang mengendalikan kita.

8. Berikan pelukan dan ajak anak bicara setelah tantrumnya reda. 

Kita wajib menentramkan hati anak dan memberikan mereka pengertian tentang sikap-sikap yang baik dan mengajari mereka cara mengungkapkan keinginan mereka dengan baik. Jika kita hanya membiarkan saja, tanpa memberikan mereka pengertian bahwa apa yang mereka lakukan itu salah, maka semua cara di atas akan sia-sia. Anak-anak tidak akan belajar dari sana dan akan menganggap bahwa tangisan dan kemarahan mereka adalah hal yang biasa. Namun, ajaklah mereka untuk mengatasi dan mengolah emosi mereka menjadi lebih baik.

Semoga Bermanfaat
 

Wednesday 27 September 2017

Mitos Seputar MP-ASI

Banyak pendapat yang dianut masyarakat terkait MPASI, namun sayangnya tidak semuanya benar. Nah, apa saja fakta seputar MPASI yang wajib diketahui oleh orangtua?

Menyambut kelahiran buah hati adalah hal yang membahagiakan bagi setiap orangtua. Semua peralatan sudah dipersiapkan, berbagai sumber cara mendidik anak juga sudah dibaca, namun apakah Anda siap dengan dengan bekal pengetahuan tentang cara pemberian nutrisi pada anak?

Setelah memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan, energi tidak lagi cukup didapatkan dari ASI saja, saat itulah bayi membutuhkan sumber energi tambahan dari bahan makanan padat pertamanya. Pengetahuan tentang makanan pendamping ASI atau MPASI penting untuk dimiliki para orangtua sebagai bekal pemberian makanan yang terbaik untuk bayinya.
Banyak pendapat yang dianut masyarakat terkait MPASI ini, namun sayangnya tidak semuanya benar. Oleh karena itu, simak penjelasan lengkap mengenai fakta seputar MPASI di sini:
  1. Semakin cepat memulai MPASI, semakin baik.
Fakta: Sesuai dengan rekomendasi WHO dalam “Complementary feeding: Family foods for breasfed children”, MPASI sebaiknya dimulai setelah bayi berusia 6 bulan atau 180 hari. Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan terbukti dapat melindungi bayi dari infeksi saluran cerna (Kramer et al., 2001), dan meningkatkan perkembangan motorik (Dewey et al., 2001). Selain itu, ASI eksklusif selama 6 bulan dapat berfungsi sebagai KB alami dengan metode amenorea pada ibu dan mempercepat penurunan berat badan setelah melahirkan (Dewey et al., 2001).

Apakah ASI saja cukup memenuhi kebutuhan bayi? Jangan khawatir, pemberian ASI saja selama 6 bulan sangat cukup memenuhi kebutuhan energi bayi, dengan catatan status gizi ibu juga baik.

Dengan saran dari dokter, pemberian MPASI dapat dimulai lebih awal, yaitu pada usia 4-6 bulan dengan kondisi sebagai berikut: 1) Berat badan bayi tidak naik dengan memadai, sekalipun pemberian ASI sudah optimal; 2) Bayi cepat terlihat lapar kembali setelah mendapatkan cukup ASI. Kurang dari 4 bulan, bayi tidak direkomendasikan untuk diberikan makanan tambahan, karena fungsi motorik lidah belum berkembang secara sempurna dan saluran pencernaannya dianggap belum matang untuk mencerna makanan padat yang masuk.
  1. Saat anak sudah mulai MPASI, frekuensi menyusui sebaiknya dikurangi.
Fakta: WHO merekomendasikan frekuensi menyusui harus tetap dipertahankan sama dengan sebelumnya. Pemberian makanan padat juga sebaiknya dilakukan setelah bayi menyusu. Susui bayi saat bayi ingin menyusu, tidak perlu dibatasi. Di awal MPASI, ASI masih tetap sebagai sumber utama energi bayi.

Pada bayi yang lebih tua usianya (12-23 bulan), 35-40% kebutuhan energinya masih dipenuhi dari ASI. Selain itu, ASI adalah sumber asam lemak esensial yang penting untuk tumbuh kembang bayi. Saat usia bayi 15-18 bulan, sebagian kebutuhan mikronutrien juga masih dipenuhi lewat ASI, yaitu 70% vitamin A, 40% kalsium, dan 37% riboflavin.
  1. Pada awal perkenalan MPASI, sebaiknya langsung memberikan bahan makanan kombinasi kepada bayi.
Fakta: Sebagian besar sumber menyarankan pemberian makanan tunggal pada awal perkenalan MPASI, misalnya puree beras merah dengan ASI. Tujuan yang pertama adalah perkenalan rasa tunggal pada bayi. Rasa tunggal ini diperkenalkan selama tiga hari berturut-turut. Selama tiga hari tersebut, dilakukan pemantauan apakah terjadi reaksi alergi pada bayi atau tidak.

Reaksi alergi tersebut dapat berupa kemerahan pada kulit, konstipasi, bahkan diare. Apabila makanan yang diberikan pada awal MPASI merupakan kombinasi beberapa bahan makanan sekaligus dan terjadi reaksi alergi, akan sulit menentukan bahan makanan mana yang sebenarnya menyebabkan alergi tersebut.
  1. Ketika anak tidak mau makan, berikan jus sebanyak-banyaknya karena jus dapat memberikan energi pengganti makanan utamanya
yak jus justru akan semakin mengurangi nafsu makan anak dan dapat mengakibatkan fesesnya menjadi lebih cair. American Academy of Pediatrics (1998) merekomendasikan pemberian jus tidak lebih dari 240 cc setiap harinya. Selain itu, studi yang dilakukan di Amerika menunjukkan bahwa konsumsi jus yang berlebih dapat mengakibatkan anak gagal tumbuh (Smith and Lifshitz, 1994), postur tubuh pendek, dan obesitas (Dennison et al., 1997).

Saat anak sedang sulit makan, misalnya karena sakit, tetap berikan dukungan kepada anak untuk makan makanan utamanya. Namun janganlah memaksanya. Tawarkan menu makanan yang menarik dan bervariasi dalam porsi kecil namun sering, untuk meningkatkan nafsu makannya. Ciptakan suasana yang menyenangkan saat anak makan.
  1. Madu adalah bahan makanan yang baik dan sehat untuk diberikan pada bayi.
Fakta: Madu tidak direkomendasikan untuk diberikan pada bayi berusia kurang dari 12 bulan. Hal ini dikarenakan kemungkinan terdapatnya bakteri Clostridium botulinum yang mungkin mencemari madu. Bakteri ini dapat mengakibatkan konstipasi pada bayi, hilangnya nafsu makan, lemas, dan gangguan pernapasan. Gejala akibat infeksi Clostridium botulinum biasanya terjadi 3-30 hari setelah bayi mengonsumsi madu.

Setelah bayi berusia satu tahun, Anda baru boleh memberikannya madu karena pencernaannya akan lebih matang dan pertahanannya akan lebih kuat terhadap bakteri-bakteri pencemar makanan.

Semoga Bermanfaat

Sunday 24 September 2017

Makanan Yang Mempengaruhi ASI


Apakah rasa ASI yang dihasilkan oleh ibu dipengaruhi oleh makanan yang ibu konsumsi? Mungkin banyak ibu menanyakan hal yang sama. Berikut beberapa informasi yang berhubungan dengan pertanyaan tersebut. Menurut para ahli mengatakan bahwa ternyata rasa dari ASI yang di hasilkan oleh ibu dipengaruhi oleh makanan tertentu. Namun para ahli laktasi menyebutkan agar anda tidak terlalu mencemaskan rasa dari ASI tersebut, karena rasa yang dihasilkan tidak sama persis dengan rasa makanan yang ibu konsumsi. Rasanya samar-samar dan hanya bertahan selama 8 jam.

Yang paling penting yaitu, ibu mengkonsumsi makanan dengan jenis yang berbeda supaya kualitas pada ASI tetap terjaga dengan baik dan bayi juga dapat mengenal bermacam cita rasa pada makanan. Beberapa pengamatan juga menunjukan bahwa sebenarnya selera makan pada bayi dapat dipengaruhi oleh beberapa jenis rasa yang dikenalnya dari air susu ibu. Dengan demikian ini merupakan salah satu cara yang bagus untuk membuat anak anda lebih mengenal rasa sayuran dan buah, dengan lebih banyak mengkonsumsi sayur dan berbagai makanan lainnya saat ibu menyusui.

Pada saat ibu menyusui sebaiknya ibu lebih selektif dalam memilih makanan yang akan dikonsumsi. Pilih makanan yang bergizi tinggi dan kurangi makanan yang mengandung banyak gula. Ibu juga harus berhati-hati ketika akan mengkonsumsi obat, sebab sebagian jenis obat bisa masuk ke dalam air susu ibu. Sebelum ibu mengkonsumsi obat, ada baiknya jika anda mengkonsultasikannya terlebih dulu dengan dokter mengenai keamanan obat tersebut selama ibu menyusui.

Berikut fakta mengenai hubungan makanan dan minuman dengan ASI :

1. Makanan pedas. Fakta yang menyebutkan bahwa ASI dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi ibu, bukan berarti ketika ibu mengkonsumsi makanan yang pedas atau bersantan bisa menimbulkan resiko secara langsung pada bayi. Makanan yang pedas hanya beresiko pada ibu sendiri, seperti gangguan pada pencernaan. Yang menjadi masalah pada saat ibu mengalami gangguan pencernaan itu dapat berpengaruh pada kualitas ASI yang dihasilkan. Gangguan pencernaan atau diere ini dapat mengakibatkan ibu terkena dehidrasi.

2. Kandungan merkuri di dalam sushi. Bahan utama dalam pembuatan sushi pada umumnya menggunakan ikan laut yang berasal dari perairan dalam laut seperti ikan tuna yang sangat rentan tercemari merkuri. Merkuri itu sendiri merupakan kandungan logam berat yang bisa masuk langsung ke dalam ASI beredar melalui darah. Oleh sebab itu sangat disarankan bagi ibu hamil dan juga menyusui agar tidak mengkonsumsi ikan laut yang kandungan merkurinya dianggap tinggi. Salah satu diantaranya ikan hiu, tuna, swordfish juga ikan sarden.

3. Kafein pada kopi. Banyak ibu menyusui yang masih ragu ketika meminum kopi. Namun, yang perlu ibu ingat bahwa kafein juga terdapat pada cokelat, teh, juga minuman berkarbonasi. Faktanya tidak ada larangan bagi ibu menyusui untuk meminum secangkir kopi setiap harinya, karena kandungan kafein dalam ASI masih sangat rendah. Akan tetapi, jika ibu meminum kopi lebih dari 2 cangkir setiap harinya makan kafein tersebut akan berakumulasi pada sistem pencernann sang bayi. Hal ini dapat membuat bayi rewel yang diakibatkan susah tidur dan terjadi iritasi pencernaan.

4. Minuman dingin. Walaupun ada fakta yang menyebutkan bahwa ASI dalam payudara ibu selalu hangat, namun sebaiknya anda mengurangi mengkonsumsi minuman dingin. Ini lebih dikarenakan demi menjaga ibu dari alergi dingin. Ini juga mengurangi resiko ibu terkena gejala batuk dan asma. hal tersebut bisa mengganggu dalam kegiatan menyusui.

5. Pemanis buatan. Hindari mengkonsumsi makanan yang mengandung pemanis buatan, walaupun tidak terlalu berpengaruh terhadap rasa dari ASI. Akan lebih baik jika anda lebih banyak mengkonsumsi buah-buahan. Selain baik bagi kesehatan, ibu juga sekaligus mengenalkan rasa buah pada bayi melalui ASI.

Semoga Bermanfaat

Friday 22 September 2017

Lakukan Hal Ini Saat Anak Bangun Tidur




Saat anak bangun tidur, apa sih yang biasanya Bunda lakukan? Apakah tiap kali anak bangun tidur anak malah menangis? Atau langsung lari-lari buat main? Hehehe

Apakah Bunda langsung menyuruh anak untuk mandi? Atau malah meminta anak untuk membangunkan ayahnya? Hehehe.

Bunda kalau anak bangun tidur yang dicari pertama kali biasanya ibunya. Apakah Bunda bisa merasakan hal itu? 

Nah, Bunda.. sebenarnya seorang anak sepanjang hari bisa rewel mungkin karena kondisi emosinya yang kurang mood saay ia hendak tidur di malam hari dan bangun tidur di pagi hari. 

Kebayang kan, kita aja yang udah tua kalau tidur gak nyenyak, bangun dengan kaget, lalu tiba-tiba sepanjang hari pengen ngamuk mulu Hayooo ngaku lho Hihihi

Lalu bagaimana membangun mood positif pada anak sejak ia bangun tidur? Kebetulan ini saya mau berbagi tips soal itu, semoga bermanfaat buat bunda yaaa.. 
1. Mengucapkan salam
Ucapkan salam saat anak hendak tidur dan bangun tidurnya. Lakukan sambil tersenyum manis. Bukan dengan wajah cemberut lho hehehehe. “Selamat pagi, Nak..” atau kalau yang muslim bisa juga “Asslamu’alaikum, putri kecil.” 
2. Gunakan panggilan khusus
Memanggil anak dengan panggilan khusus baik lho ternyata. Kita aja yang sudah tua seneng kok bila dipanggil dengan panggilan khusus. Misalnya saja dipanggil “sayang” atau “cinta” sama suami.. Hehehe.. Lakukan hal ini juga pada anak. 
3. Memeluk
Berikan pelukan saat anak baru bangun tidur dan saat ia hendak tidur lagi. Peluklah anak selama mungkin karena saat berpelukan, Bunda mentransfer emosi positif kepada anak sehingga anak akan merasa aman. Begitu pula saat dia aktif sepanjang hari, jangan segan untuk memberikannya pelukan sebanyak mungkin.
4. Mencium anak
Nah, selain memeluk jangan lupa sambil mencium anak yaa Bunda. Ciuman di kening dan pipi saat anak hendak tidur di malam hari dan juga saat pagi hari. Ciuman adalah wujud cinta kasih ibu kepada anaknya. Di dalam sebuah ciuman yang tulus, terselip doa dan harapan yang ibu ucapkan dalam hati. 
5. Berdoa
Jangan lupa dengan doa ya Bunda.. Kita ini adalah orang yang punya kepercayaan dan agama. Ada Tuhan yang menentukan takdir dan hidup seseorang. Termasuk takdir anak-anak kita. Maka jangan lupa ajarkan anak untuk berdoa pada anak begitu ia bangun tidur. Berdoa akan menumbuhkan rasa syukur dalam diri anak, dan dalam diri kita juga. 

Oh, iya Bunda juga sebelum si kecil tidur, pastikan ia tidak dalam kondisi perut kosong. Alias anak tidur tidak dalam kondisi lapar. Karena lapar bisa mengganggu nyenyaknya tidur anak. Lalu saat anak bangun tidur, juga jangan lupa untuk memberikan sarapan bergizi bekal anak mengarungi hari dengan penuh keceriaan. 

Itulah beberapa hal yang bisa Bunda lakukan saat anak bangun dari tidurnya. Yuk, kita coba yuk ! dengan hal itu maka ikatan antara orang tua dan anak bisa makin kuat.

Semoga Bermanfaat

Bahaya Asap Rokok Untuk Bayi


Meskipun Mama atau anggota keluarga lain di rumah tidak merokok, menghirup udara di area yang sama dengan perokok juga dapat membunuh. Perokok pasif menyebabkan sekitar 3.000 kematian di Amerika Serikat setiap tahunnya. Beberapa di antaranya akibat kanker paru serta puluhan ribu lainnya meninggal akibat penyakit hati.

Jutaan anak bernapas di lingkungan perokok pasif, bahkan di lingkungan tempat tinggal mereka. Merokok pasif dapat merusak kesehatan, khususnya anak-anak, karena paru-paru mereka masih dalam kondisi berkembang. Jadi, jika Mama atau Papa merokok di dekat si kecil atau mereka ada di lingkungan perokok pasif di luar rumah, bahaya yang mengintai mereka lebih besar dari yang Mama ketahui. Anak-anak dengan orang tua yang hanya merokok saat di luar rumahpun tetap berisiko menjadi perokok pasif.

Apa Itu Perokok Pasif?

Perokok pasif (secondhand smoke) atau lingkungan dengan paparan asap rokok merupakan asap yang dikeluarkan oleh perokok ke udara. Asap tersebut dihasilkan dari proses pembakaran rokok maupun cerutu. Di dalamnya terkandung sekitar 4.000 bahan kimia. Sebagian besar bahan kimiawi tersebut berbahaya, lebih dari 50 di antaranya terbukti menjadi penyebab kanker. Kapanpun anak-anak bernapas di lingkungan perokok pasif, sudah pasti mereka menghirup zat kimiawi tersebut.

Bagaimana dengan thirdhand smoke? Apakah pakaian dan benda-benda yang terkena asap rokok aman? American Academy Pediatrics (AAP) telah melakukan penelitian terhadap efek thirdhand smoke atau bau yang tertinggal pada pakaian maupun benda-benda di sekitar perokok, dan ternyata risikonya tidak kalah besar dari merokok pasif. Tempat yang sebelumnya ditempati perokok ketika merokok berbahaya karena toksin menempel pada benda-benda di sekitarnya. Toksin tersebut dapat ditemukan pada dinding bar, kain pelapis kursi mobil, bahkan tidak terkecuali rambut si kecil setelah berada di dekat perokok.

Pengaruh Asap Rokok Terhadap Perkembangan Bayi

Jika Mama merokok atau terpapar asap rokok saat hamil, bayi yang ada di dalam kandungan Mama juga berisiko terpapar bahan kimia berbahaya. Hal ini menyebabkan berbagai masalah kesehatan serius seperti:
  • Keguguran
  • Kelahiran prematur (lahir dengan pertumbuhan yang belum sempurna)
  • Berat badan lahir rendah
  • Sindrom kematian bayi mendadak (SIDS)
  • Gangguan kemampuan belajar dan hyperactivity disorder (ADHD)
Risiko akan meningkat tergantung berapa lama Mama merokok atau terpapar rokok.

Bahaya Asap Rokok bagi Kesehatan Bayi/Balita/Anak-anak

Bayi memiliki tingkat risiko SIDS lebih tinggi jika terpapar asap rokok. Anak-anakpun memiliki risiko masalah kesehatan yang lebih tinggi. Anak-anak yang menghirup asap rokok di antaranya berisiko mengalami:
  • Infeksi telinga
  • Batuk dan pilek
  • Masalah pernapasan, seperti bronkitis dan pneumonia
  • Kerusakan gigi
Anak-anak dengan orang tua perokok lebih sering batuk dan mengi sekaligus mengalami pilek parah. Asap rokok bahkan bisa menimbulkan gejala lain, seperti hidung tersumbat, sakit kepala, radang tenggorokan, iritasi mata, dan suara serak. Anak-anak dengan asma memiliki sensitivitas yang tinggi terhadap paparan asap rokok. Hal ini menyebabkan seringnya terjadi serangan asma, bahkan mungkin lebih parah dan harus dirawat di rumah sakit.

Efek Jangka Panjang Perokok Pasif

Anak-anak yang tumbuh dengan orang tua perokok lebih cenderung merokok saat remaja atau dewasa. Anak-anak dan remaja yang merokok memiliki masalah kesehatan yang sama dengan perokok dewasa. Beberapa masalah kesehatan yang disebabkan oleh asap rokok di antaranya:
  • Kanker paru-paru
  • Perkembangan paru-paru yang buruk
  • Penyakit jantung
  • Katarak
Sangat berbahaya bagi kondisi kesehatan si kecil bukan Ma? Karena itu, sebisa mungkin sterilkan lingkungan rumah dari asap rokok karena bahkan sekadar jejak toksin rokok yang menempel di pakaian dan benda-benda lainnyapun bisa membahayakan kesehatan bayi dan anak-anak. Jika Mama atau suami merokok, segeralah berhenti.

Apakah Mama memiliki cara jitu untuk menciptakan lingkungan yang bebas paparan asap rokok demi menjaga kesehatan si kecil?

Wednesday 20 September 2017

Mengapa Bayi Sering Ngeces ?


Mitos yang berkembang di masyarakat bahwa bayi yang sering ngeces disebabkan karena ngidam yang tidak kesampaian. Betulkah ngeces karena faktor ibu hamil yang ngidam dan tidak kesampaian? Tidak ada hubungan sama sekali antara keinginan ibu hamil dengan bayi yang sering ngeces. Ngeces pada bayi adalah kondisi normal.Kebiasaan ngeces pada bayi akan hilang dengan sendirinya seiring bertambah usia dan membuatnya semakin matang dalam perkembangan bayi karena sudah dapat mengontrol produksi air liur dan juga kemampuan menelannya sudah sempurna. Usia 2-4 bulan merupakan rentan waktu yang membuat bayi sering ngeces. Lantas apa yang membuat bayi anda ngeces?

Ini adalah penjelasan mengapa bayi sering ngeces :

Ngeces atau mengiler atau drooling dikenal pula dengan istilah kedokteran shalore disebabkan oleh faktor fisiologis atau gangguan yang menyebabkan anak ngeces. Anda tidak perlu khawatir ngeces tidak akan menyebabkan gangguan yang serius akan tetapi sebaiknya anda mengenali gejala yang menyebabkan ngeces apakah indikasi penyakit atau gangguan yang harus ditangani.

Penyebab ngeces adalah perubahan produksi air liur yang meningkat dapat dikarenakan pertumbuhan gigi pada bayi, kondisi alerhi makanan, pemberian obat tertentu atau keadaan infeksi seperti abses peritonsilar, sinusitis atau mononukleasis. Ngeces yang harus diwaspadai adalah ngeces yang berlebihan atau excessive drolling karena terkaitan dengan syaraf yang mengatur kerja otot secara optimal.

Produksi air yang meningkat pada beberapa bayi normal terjadi karena adanya pertumbuhan gigi dan meningkatkan flu dan alergi. Umumnya peningkatan air liur yang cukup pada usia 6 bulan dikarenakan akan mempersiapkan anak untuk mendapatkan nutrisi dari makanan padat. Sedangkan pada awal pemberian makanan pendamping ASI bayi sulit mempertahankan air liur dari mulutnya inilah yang menyebabkan ngeces yang normal di alami oleh bayi.

Sedangkan pada 6-9 bulan bayi ngeces pada posisi berbaring, tengkurap, telentang dan duduk. Begitupula dengan bayi yang mulai berbicara untuk meraih, tumbuh gigi atau menunjuk. Pada usia 9 bulan, bayi ngeces saat makan makanan tertentu sedangkan pada usia 10 -18 bulan bayi akan ngeces ketika melakukan gerakan halus. Memasuki usia 2 tahun barulah bayi sudah dapat mengontrol dan tidak ngeces lagi. Sedangkan pada usia lebih dari 2 tahun dan masih ngeces kemungkinan terjadi gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan lebih lanjut. Sehingga mengetahui penyebab utama terjadinya bayi ngeces .

Berikut ini adalah beberapa tips yang dapat membantu bayi ngeces atau drooling :
  1. Mengingatkan bayi untuk sering menelan air liur
  2. Mengingatkan anak anda untuk menutup mulut dan mengangkat dagu
  3. Mengurangi makanan manis yang menyebabkan meningkatkan produksi air liur
  4. Apabila yang menyebabkan bayi anda ngeces adalah tumbuh gigi. anda dapat memberikan es atau benda dingin sehingga mengurangi ngeces.
Lakukan pemeriksaan pada balita diatas 2 tahun yang masih ngeces. Untuk mengetahui penyebab kelainan yang diderita sehingga melakukan speech therapy ditujukan untuk lebih mampu mengatup kedua bibir dan mengalirkan ludah ke rongga mulut kemudian ditelan.


Tuesday 19 September 2017

Bolehkah Ibu Menyusui Minum ES?


Menyusui merupakan proses alamiah untuk memberikan makanan bagi anak anda akan tetapi bagaimana jadinya apabila ketika anda sedang menyusui selalu waswas dikarenakan banyak larangan yang berhubungan dengan mitos selama menyusui. Tidak hanya ketika anda memberikan ASI pada bayi anda, mitos ketika merawat bayi sudah dimulai ketika ibu sedang mengandung kemudian ketika perawatan bayi dan kini di masyarakat seringkali dibingungkan dengan mitos mengenai menyusui.

Tahukah anda bahwa sebagian masyarakat percaya jika ketika anda sedang menyusui banyak sekali makanan yang dipantang. Sehingga banyak sekali ibu yang menghindari makanan makanan yang dianggap akan memunculkan masalah ketika pemberian ASI. Rasa khawatir yang dimiliki oleh ibu memang masuk diakal akan tetapi apabila terus menyiksa sebaiknya anda hindari. Berikut adalah penjelasan apakah Ibu yang sedang menyusui boleh minum es?

Ketika anda menyusui terkadang muncul nasihat yang seringkali memberikan anjuran dan larangan tanpa sebuah alasan secara ilmiah. Pemberian anjuran dan larangan yang berkembang di masyarakat lebih dikenal dengan istilah mitos. Lantas apakah ibu hamil boleh minum es merupakan mitos atau fakta? Menyusui sangat disarankan, bahkan gencar menjadi program pemerintah dalam pemberian ASI ekslusif selama enam bulan.

Alasan utama ASI menjadi program pemerintah dalam pemberian ASI ekslusif dikarenakan kandungan yang terdapat di dalam ASI yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan bayi anda. Penelitian yang dilakukan dalam pemberian ASI sependapat bahwa kandungan di dalamnya salah satunya dapat menjadi imunitas atau daya tahan tubuh bagi bayi.

Dalam pemberian ASI seringkali ibu terkendala dikarenakan berbagai alasan salah satu diantaranya adalah kuantitas ASI. Banyak yang beranggapan bahwa kuantitas ASI dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi oleh ibu menyusui. Salah satu diantara yang harus anda ketahui disini bahwa pasokan ASI bukan dipengaruhi saja oleh makanan akan tetapi juga oleh faktor lain seperti kondisi kesehatan ibu atau kondisi pikiran ibu selama menyusui.

Meskipun demikian seringkali masyarakat menghubungkan antara pemberian susu dengan makanan yang ibu konsumsi walaupun dalam sebuah penelitian yang dilakukan anggapan mengenai makanan dapat mempengaruhi ASI tidak sepenuhnya benar akan tetapi makanan yang anda konsumsi harus diperhatikan kualitasnya. Anda tidak perlu mempercayai mitos yang tumbuh di masyarakat seperti pembahasan kali ini yang mengkhawatirkan ibu menyusui yang minum es .

Anggapan yang beredar di masyarakat ketika ibu menyusui minum es maka akan menyebabkan masalah kesehatan bagi bayi yaitu apabila Ibu yang menyusui minum es akan membuat bayi menjadi flu. Padahal taukah anda bahwa minum es tidak memiliki hubungan sama sekali sebagai pemicu flu bagi bayi. Meskipun anda minum es atau makan es cream, kondisi tubuh anda tidak akan berubah drastis sehingga tidak masuk diakal ketika ibu minum es, ASI yang diberikan kepada anak anda menjadi dingin.

ASI yang diberikan pada bayi meskipun ibu mengkonsumsi es akan tetap hangat pada posisi 37 derajat celcius. Hal ini tidak memiliki hubungan sama sekali dengan mengkonsumsi minuman dan makanan yang dingin. Salah satu yang harus diperhatikan bahwa selama makanan yang bergizi anda tidak perlu khawatir. Sehingga bagi anda yang masih khawatir kepada bayi sehingga dengan pemberian ASI karena larangan makanan dan minuman maka sebaiknya sekarang mengetahui alasannya dan tidak perlu cemas ketika pemberian ASI. Pemberian ASI yang disertai rasa cemas yang akan menghambat proses produksi ASI.

Semoga Bermanfaat

Manfaat Menjemur Bayi dan Anak di Pagi Hari

Para orang tua yang pernah atau sedang memiliki bayi kecil yang baru lahir pasti tidak asing lagi dengan kegiatan menjemur bayi di pagi hari. Selama beberapa waktu, bayi yang baru lahir memang harus dijemur di bawah sinar matahari. Tentu saja kegiatan menjemur bayi ini tidak dilakukan sembarangan, akan tetapi hanya bisa dilakukan setiap hari pada pukul 7 pagi sampai 9 pagi saja, dimana saat sinar matahari belum terlalu menyengat. Sinar matahari pagi dianggap dapat memberikan banyak manfaat bagi tubuh.

Bayi yang baru lahir terkadang memiliki kadar bilirubin yang tinggi di dalam darahnya, sebabnya karena fungsi hati pada bayi baru lahir belum sempurna. Sehingga hal itu sangat beresiko untuk membuat bayi menjadi kuning. Karena itulah bayi baru lahir sering dianjurkan untuk dijemur pada pagi hari, karena sinar matahari bisa membantu menurunkan kadar bilirubin dalam darah bayi yang baru lahir.

1. Merawat Bayi yang Baru Lahir

Perawatan bayi yang baru lahir tidak terbatas hanya pada menjemur bayi setiap pagi hari saja, namun juga masih ada banyak tips-tips lain yang akan berguna bagi para orang tua baru sebagai panduan untuk mengasuh bayinya yang baru lahir.
  •     Bayi akan sering minta makan
Pada bulan-bulan pertama kelahirannya, penyebab utama bayi menangis adalah karena lapar. Dalam situasi seperti ini, ibu memang akan sedikit kerepotan karena harus menyusui bayi sesering mungkin. Bayi sering minta makan karena saat di dalam kandungan ia tidak pernah merasakan lapar. Suplai makanan yang terus menerus dari plasenta ketika dalam kandungan sudah mencukupi kebutuhan bayi yang masih di dalam, karena itu ketika lahir dan baru merasakan lapar, maka bayi akan sering minta menyusui. Namun jangan khawatir, pola makan bayi akan terbentuk pada usia sekitar lima minggu sehingga ibu tidak perlu menyusuinya setiap saat.
  • Sering buang air
Bayi yang baru lahir juga tidak memiliki jadwal buang air kecil dan buang air besar yang teratur. Bahkan air seni dan feses bayi dapat menjadi tolok ukur kondisi kesehatan bayi. Adakalanya bayi sering buang air, namun tidak perlu khawatir karena itu berarti bahwa bayi sudah cukup makan. Segera bersihkan bayi setelah ia buang air, dan jangan lupa bubuhi selangkangan dan pantatnya dengan krim bayi agar tidak lecet.
  • Bedong
Sampai sekarang masih banyak perdebatan tentang perlunya bayi dibedong. Tradisi membedong bayi memang telah ada sejak lama, akan tetapi tidak semua orang kini mau mengikutinya karena tidak semua bayi mudah merasa kedinginan. Terlebih dalam iklim tropis seperti di sini. Untuk mengetahui bayi kedinginan atau tidak, ada satu cara sederhana. Peganglah bagian belakang leher bayi. Jika terasa panas dan lembab, mungkin saja sebenarnya si kecil sedang kegerahan. Bila ia kegerahan, segeralah ganti bajunya dengan yang lebih nyaman.
  • Pilih produk bayi yang aman
Saat ini banyak tersedia beragam kosmetika untuk bayi. Sebenarnya tidak semua diperlukan oleh bayi, karena itu orang tua harus bijak dalam memilih produk yang benar-benar diperlukan bayinya. Gunakan produk yang hipoalergenik dan sudah teruji secara klinis.
  • Kegiatan yang tidak disukai bayi
Bayi tidak menyukai kegiatan seperti ganti baju, pemberian obat, dan lain sebagainya yang dapat mengganggu waktu tidurnya. Karena itu jika Anda harus melakukan hal tersebut, maka lakukanlah dengan cepat dan efisien agar bayi tidak terburu bosan.

2. Menjemur Bayi yang Benar

Menjemur bayi kecil di bawah sinar matahari tentu tidak semudah meletakkan jemuran pakaian begitu saja. Orang tua juga harus memastikan bahwa bayi merasa nyaman dengan tempatnya berjemur. 

Untuk itu, cobalah pastikan beberapa kondisi berikut ini agar bayi merasa nyaman selama dijemur dan tidak rewel:
  • Lama Menjemur
Menjemur bayi baru lahir ada batasan waktunya tersendiri. Paling lama Anda hanya bisa menjemur bayi kurang lebih selama lima belas menit, karena kulit bayi baru lahir pada dasarnya sangat sensitif, sehingga tidak bisa terlalu lama terkena sinar matahari.
  • Tanpa pakaian
Sebaiknya memilih tempat untuk menjemur bayi yang terlindung dari angin yang besar, karena ketika dijemur kulit bayi harus terkena sebagian besar cahaya matahari. Hal itu berarti bayi harus dijemur tanpa mengenakan pakaian kecuali hanya popoknya saja atau celana bayi. Tujuannya agar bagian dada dan punggung bayi bisa terkena sinar matahari secara menyeluruh.
  • Tutupi mata bayi
Bagian yang harus dihindari agar tidak terkena cahaya matahari adalah mata bayi. Tutupi mata bayi dengan kain (atau sekarang ada kacamata khusus untuk bayi berjemur) agar cahaya matahari tidak menyorot langsung ke matanya yang dapat berakibat pada kerusakan lensa dan retina mata bayi.
  • Perhatikan cuaca
Menjemur bayi tidak selalu harus di tempat terbuka, namun bisa juga di ruangan lain yang masih mendapat cahaya matahari. Ketika cuaca dingin atau sedang berangin, sebaiknya tidak memaksa menjemur bayi di luar ruangan.
  • Jangan menjemur bayi prematur
Bayi yang lahir prematur memerlukan banyak penyesuaian dengan dunia luar karena tubuhnya cenderung belum siap untuk beradaptasi. Sebaiknya jangan memaksakan untuk menjemur bayi prematur, karena justru dapat membahayakan kesehatannya. Mintalah saran dokter jika merasa bahwa bayi prematur butuh mendapatkan sinar matahari.
  • Temani bayi
Jangan meninggalkan bayi sendirian selama ia dijemur. Sebaiknya ajak bayi berinteraksi dengan menyanyikan lagu atau mengajaknya berbicara. Hal ini sekaligus akan membantu tumbuh kembang bayi dan mendekatkan bayi dengan Anda.
  • Perhatikan sinar matahari
Menjemur bayi pada pagi hari akan harus dilakukan lebih singkat jika sinar matahari terlalu terik. Anda perlu memperhatikan intensitas cahaya matahari ketika menjemur bayi. Jika dirasa terlalu terik, persingkat waktu menjemur bayi Anda. Setelah dijemur, beri waktu beberapa saat lalu mandikan bayi Anda.
  • Posisi bayi ketika dijemur
Bayi yang dijemur sebaiknya sesekali diganti posisinya. Misalnya dibaringkan, lalu ditengkurapkan. Hal ini berguna agar tubuh bayi maksimal terkena sinar matahari.
  • Susui
Sesaat setelah bayi selesai dijemur, ibu dapat menyusuinya. Hal ini karena waktu dijemur, bayi tentunya mengalami dehidrasi, sehingga bayi perlu di berikan air putih atau di susui.

3. Manfaat Menjemur Bayi

Sinar matahari pagi tidak hanya berguna untuk orang dewasa saja, namun bayi dan anak-anak pun disarankan untuk berjemur dipagi hari. 

Dibawah ini beberapa manfaat menjemur bayi dan anak di pagi hari yang bisa dirasakan efeknya, diantaranya :
  • Menghindarkan kasus bayi kuning
Bayi baru lahir beresiko mengalami kuning karena kadar bilirubin mulai naik pada hari ke 3 sampai hari ke 5 dan menurun pada saat bayi berusia 7 sampai 10 hari. Manfaat sinar matahari pagi dapat membantu memecah bilirubin dalam darah bayi sehingga kadarnya menurun dan kembali normal. Dengan demikian rona kulit bayi yang kuning akan berangsur normal juga.
  • Memperkuat tulang bayi
Kandungan vitamin D dalam sinar matahari berperan untuk membantu kalsium agar mudah terserap dalam darah, dan dengan demikian akan menyatu dengan tulang untuk memperkuat tulang. Rajinlah menjemur bayi Anda di pagi hari, maka pertumbuhan tulang bayi akan lebih kuat dan tubuh bayi lebih sehat.
  • Menghangatkan tubuh bayi
Menjemur bayi di sinar matahari pagi juga akan membantu menghangatkan tubuh bayi, terutama bayi yang memiliki resiko alergi. Sinar matahari akan membantu bayi untuk menghilangkan lendir yang masih tertinggal dalam saluran pernafasannya, terutama pada bayi alergi.
  • Menghindari bayi stress
Bayi bisa stress? Walaupun kedengarannya mustahil, bayi bisa saja mengalami stress pasca dilahirkan. Tandanya ialah menangis terus menerus tanpa ada gejala penyakit lainnya yang tampak atau setelah dikonsultasikan ke dokter anak. Sinar matahari pagi dapat membantu melepaskan hormon endorphin dalam tubuh bayi yang dapat membantu melawan stress yang dirasakan bayi.

4. Manfaat Sinar Matahari Untuk Kulit

Jika kulit terpapar sinar matahari melebihi dari jumlah yang sewajarnya, efek buruk yang akan terjadi adalah sunburn yaitu kulit yang terbakar. Penyebab sunburn adalah radiasi sinar UV B yang terlalu tinggi. 

Walaupun begitu, sinar matahari dalam jumlah yang tepat dapat memberikan beragam manfaat bagi kulit, seperti beberapa hal berikut ini:
  • Membentuk vitamin D
Sinar matahari membantu tubuh untuk dapat memproduksi vitamin D. Berjemur di sinar matahari pagi selama sepuluh sampai lima belas menit dapat menghasilkan 1000-3000 IU vitamin D yang diperlukan oleh tubuh dalam satu hari, tergantung jenis kulit serta aktivitas seseorang sehari-harinya. Vitamin D dapat membantu meningkatkan penyerapan kalsium di dalam usus dan menghantar kalsium melewati sel-sel tubuh sehingga dapat memperkuat tulang. Selain itu juga memberikan perlindungan terhadap penyakit kanker, diantaranya paru-paru, prostat, kulit, juga penyakit lain seperti osteoporosis, rakhitis dan diabetes, juga menurunkan kadar kolesterol dalam darah untuk mengurangi resiko penyakit jantung.
  • Serotonin
Hormon serotonin adalah sebuah neurotransmitter di otak yang dapat mengatur suasana hati. Sinar matahari juga dapat membantu merangsang produksi hormon serotonin yang berperan besar dalam menghasilkan suasana hati yang lebih positif pada seseorang, juga cara berpikir yang tenang serta mental yang fokus. Itulah sebabnya seringkali kita mendengar anjuran untuk bangun pagi, karena berbagai manfaat yang bisa diberikan sinar matahari pagi terhadap tubuh kita.
  • Mengatasi depresi
Penderita depresi musiman dapat kehilangan semangat dan mengalami penurunan mental seperti kelelahan, murung dan tidak bersemangat saat memasuki musim dingin atau pada saat matahari tidak cukup bersinar. Sinar matahari dapat membantu mengurangi berbagai gejala depresi ini dengan melepaskan hormon endorphin, yaitu anti depresan alami yang dimiliki tubuh dan sangat berguna untuk mengatasi depresi. Rajin berjemur di sinar matahari pagi akan membuat seseorang lebih bahagia dan tidak mudah depresi.
  • Meningkatkan sirkulasi darah
Sinar matahari juga mampu meningkatkan sirkulasi darah dengan kemampuannya untuk melebarkan pembuluh darah di kulit sehingga nutrisi serta oksigen dapat lebih banyak dibawa melalui pembuluh darah ke seluruh tubuh. Dengan demikian, secara keseluruhan kesehatan akan menjadi lebih baik, dan jantung pun akan cukup sehat dengan denyut nadi serta tekanan darah yang turun ketika manusia sedang beristirahat.
  • Mengatasi masalah kulit
Kegiatan berjemur yang aman dan sesuai aturan telah dibuktikan bisa menghilangkan beberapa masalah kulit seperti jerawat, eksim, psoriasis. Selain itu juga dapat mengurangi bekas luka, tanda peregangan kulit dan masalah kulit lainnya. Sinar matahari pagi dapat membantu sel – sel dalam tubuh untuk bekerja sebagaimana mestinya, karena itu juga dapat mengatasi berbagai masalah pada kulit.
  • Mencegah diabetes
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa sinar matahari dan vitamin D yang cukup dapat mencegah anak-anak mengalami diabetes. Selain itu, juga dapat menurunkan kadar gula darah dengan merangsang penyimpanan kadar gula di dalam otot serta hati.
  • Meningkatkan kekebalan tubuh
Ketika terkena sinar matahari, tubuh akan menghasilkan lebih banyak sel darah putih yang akan membantu dalam proses menangkal infeksi serta berbagai penyakit akibat serangan bakteri, jamur atau virus lainnya. Dengan demikian maka tubuh akan memiliki kekebalan yang memadai untuk mengusir dan membentengi diri dari berbagai ancaman penyakit.
  • Menghilangkan racun
Racun yang terdapat di dalam tubuh kita bisa disebabkan oleh makanan atau minuman yang dikonsumsi sehari-hari. Agar racun tidak mengendap di dalam tubuh, diperlukan proses yang bisa dilakukan untuk mengeluarkannya yang disebut detoksifikasi. Sinar matahari juga dapat berguna sebagai sarana untuk mendetoksifikasi tubuh dengan perbaikan fungsi hati, yang bertugas untuk mengeluarkan racun dari daam tubuh. Selain itu, sirkulasi darah juga akan menjadi lancar dan menghilangkan racun dalam aliran darah.
  • Mengatasi sulit tidur
Sinar matahari dapat meningkatkan produksi melatonin, yaitu hormon yang diproduksi oleh organ tubuh berukuran seoerti kacang atau nama lainnya kelenjar pinea organ tubuh yang terletak di dasar otak. Melatonin ini akan diperlukan apabila ingin memiliki kualitas tidur yang baik, sebab porsi tibur yang cukup dan kebiasaan tidur yang baik akan memiliki pengaruh terhadap kesehatan tubuh dalam waktu yang panjang.
  • Memperbaiki pencernaan
Meningkatkan nafsu makan, memperbaiki pencernaan dan meningkatkan metabolisme tubuh adalah manfaat lain dari sinar matahari untuk kulit tubuh. Sistem pencernaan yang lancar memungkinkan tubuh menyerap sebagian besar zat gizi dan nutrisi yang kita konsumsi sehari-hari, sebaliknya pencernaan yang tidak lancar akan membuat sisa makanan yang tidak terserap menumpuk di dalam tubuh dan mengganggu kesehatan.

5. Bahaya Sinar Matahari

Tentu ada alasan yang kuat mengapa sinar matahari dikatakan hanya bagus pada pagi hari hingga jam tertentu saja. Sebabnya karena setelah melewati jam yang dianggap baik untuk kulit, sinar matahari justru membahayakan. Apalagi jika kita terlalu lama dan sering terekspos pada sinar matahari, resikonya akan semakin besar. 

Apa saja bahaya sinar matahari bagi tubuh kita, simaklah uraian berikut ini:
  •  Resiko terhadap kulit
Sinar matahari mengandung sinar ultraviolet yang mempunyai resiko besar bagi kulit. Termasuk dalam tiga jenis yaitu sinar UV A, UV B dan UV C. Sinar UV A memiliki pengaruh yang paling ringan bagi kulit. Walaupun ringan, radiasi sinar UV A dapat menyebabkan kulit cepat berkerut, penuaan dini, gatal  – gatal dan perubahan warna kulit. Sedangkan radiasi UV B dapat menyebabkan rusaknya protein di dalam kulit sehingga menyebabkan kulit terbakar hingga kanker kulit. Yang paling berbahaya dari semuanya adalah sinar UV C yang dapat menyebabkan mutasi pada DNA manusia sehingga menghasilkan kelainan genetik.
  • Resiko terhadap mata
Seperti diketahui, mata manusia adalah organ yang sangat sensitif terhadap cahaya. Bahkan, terlalu lama menatap sinar matahari dengan mata telanjang bisa beresiko mendatangkan penyakit katarak yang bisa berakhir dengan kebutaan. Layaknya kulit, retina mata juga dapat terbakar jika terlalu lama menatap matahari. Selain itu, resiko kanker kulit yang menyerang daerah sekitar mata dan kelopak akan meningkat. Karena hal – hal inilah maka tidak pernah dianjurkan untuk menatap sinar matahari tanpa perlindungan mata, misalnya menggunakan kaca mata hitam. Pada bayi, retina matanya masih sangat sensitif terhadap segala bentuk cahaya. Karena itulah dalam petunjuk menjemur bayi selalu diharuskan untuk melindungi mata bayi dari sinar matahari.
  • Resiko terhadap rambut
Rambut juga beresiko menjadi rusak apabila kita sering berdiam diri di bawah paparan sinar matahari yang terik tanpa pelindung kepala. Akibatnya, selain membuat rambut menjadi kusam dan kasar, sinar matahari juga dapat menyebabkan rambut berubah warna menjadi merah. Jika terpaksa banyak beraktivitas di bawah sinar matahari, sebaiknya gunakan pelindung kepala seperti topi, scarf, atau lainnya untuk menghindari kerusakan rambut.
  • Resiko terhadap tubuh
Ketika tubuh terpaksa berada di bawah paparan sinar matahari dalam waktu lama, tubuh akan mengeluarkan cairan berupa keringat. Jika keringat yang keluar banyak dan semakin lama kita berada di bawah terik matahari, tubuh beresiko mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan karena banyaknya keringat yang keluar tadi. Gejalanya berupa tenggorokan kering, mata berkunang – kunang, tubuh lemas, bibir kering, pusing bahkan hilang kesadaran atau pingsan. Jika mengalami hal ini, pertolongan pertama yang harus dilakukan adalah minum air putih sebanyak – banyaknya untuk menggantikan cairan tubuh yang keluar dan segeralah beristirahat di tempat yang teduh.

Sinar matahari memang memiliki banyak sekali manfaat bagi tubuh, namun juga mengandung banyak bahaya. Resiko terpapar sinar matahari yang berlebihan dapat membuat manusia terkena kanker kulit, kerusakan  mata, dan melanoma. Jika ingin berjemur pada pagi hari, pilihlah waktu yang tepat. Jangan lupa pula ketika beraktivitas di luar ruangan bahwa Anda harus melindungi kulit, tubuh dan rambut dengan mengenakan topi, sun block, atau pakaian yang tepat seperti baju yang menyerap keringat dan juga melindungi kulit dari paparan sinar matahari.

Semoga Bermanfaat

Monday 18 September 2017

Mengatasi Panas Pada Bayi Setelah Imunisasi


Imunisasi atau vaksinasi merupakan cara yang sangat ampuh dalam menjaga beberapa jenis penyakit. Dengan pemberian vaksinasi melalui suntikan ataupun oral dapat menyelamatkan banyak generasi dari serangan penyakit yang membahayakan dengan meningkatkan daya tahan tubuh yang semakin kuat. Bayi yang belum bisa menerima perubahan lingkungan dikhawatirkan akan mudah terserang penyakit, melalui imunisasi tingkat bahaya yang akan mengancam bayi bisa diperkecil dibandingkan dengan bayi yang tidak mengalami imunisasi. Imunisasi wajib yang dilakukan selama perkembanga bayi adalah imunisasi BCG yang tidak mengakibatkan perubahan berarti pasca penyuntikan.

Imunisasi Hepatitis B akan diberikan sebanyak 3 kali dengan keluhan yang muncul nyeri dan demam ringan, meskipun keluhan ini berbeda dengan bayi lainnya. Imunisasi Polio untuk mencegah penyakit polio jarang menimbulkan efek samping. Imunisasi campak untuk penyakit campak tidak akan memberikan efek samping bagi sebagian bayi, adapun yang mungkin timbul adalah reaksi demam atau diare.

Selanjutnya adalah imunisasi DPT yang memberikan efek samping dalam kurang nafsu makan, nyeri di area bekas suntikan, muntah dan demam. Manfaat imunisasi memang tidak dapat diragukan lagi akan tetapi beberapa diantara anda khawatir ketika setelah imunisasi bayi anda mengalami peningkatan suhu badannya. Apa yang harus dilakukukan? Anda tidak perlu panik pada beberapa imunisasi termasuk pemberian vaksin DPT (difteri, pertusis, dan tetanus) mengakibatkan perubahan suhu badan pada bayi anda. Bayi anda akan mengalami kesulitan tidur, lebih mudah menangis dan gelisah ini bukan karena vaksin yang tidak cocok melainkan karena perubahan suhu badan yang membuat bayi anda tidak nyaman. Bahkan berhasil atau tidaknya imunisasi bisa dilihat pasca imunisasi dengan ditandai perubahan suhu badan yang meningkat, panas atau bengkak disekitar area suntikan.

Pemberian vaksin yang mengalami peningkatan suhu tubuh sering kali membuat anda panik, serba salah bahkan ikut menangis tak tega dengan kondisi bayi. Walaupun sebelumnya anda akan diberi tahu pasca imunisasi perubahan yang dialami oleh bayi, anda dapat meminta obat penurunan panas untuk antisipasi peningkatan panas sewaktu-waktu. Pada panas bayi mencapai 38 derajat celcius tidak membutuhkan obat penurun panas.

Berikut adalah cara yang bisa anda lakukan untuk mengurangi suhu badan yang tinggi pada bayi anda pasca imunisasi :
  1. Memberikan ASI sesering mungkin. Kandungan ASI memiliki zat yang dapat menggurangi peningkatan suhu badan.
  2. Mendekap bayi, dengan memberikan dekapan dari anda dapaet meningkatkan zat antinyeri sehingga menurunkan rasa sakitnya.
  3. Jangan menggunakan bedong atau selimbut tebal, gunakan baju yang mudah menyerap keringat.
  4. Kompres menggunakan air hangat sehingga menurunkan resiko kejang-kejang ketimbang menggunakan air dingin.
  5. Memberikan kompresan air hangat untuk mengurangi pembengkakan pasca suntikan. Kebanyakan bayi merasa nyeri ketika bekas suntikan tersentuh sehingga membuat tidak nyaman.
  6. Berikan pijatan halus agar bayi merasa nyaman
  7. Gunakan selalu alat pengukur panas (termometer) untuk melihat perkembangan peningkatan atau penurunan suhu tubuhnya.
  8. Pada umumnya kenaikan suhu badan bayi anda akan meningkat berkisar 38- 40 derajat celcius, panas badan anda akan menurun dengan sendirinya dalam waktu 1-2 hari. Ketika bayi anda mengalami panas melebihi 38 derajat celcius dapat diberikan obat penurun panas yang sesuai dengan anjuran dokter. Bila tidak kunjung turun dan mempunyai riwayat kejang maka dapat berkonsultasi dengan dokter untuk diberikan penangananya.
Semoga Bermanfaat

Sumber : https://bidanku.com

Sunday 17 September 2017

Masalah-masalah Pada Bayi Dan Tips Penanganannya


Merupakan hal yang wajar bagi orang tua, terutama orang tua baru untuk menjadi resah kalau bayinya sakit. Bayi tidak berdaya dan belum bisa mengatakan kepada oratuanya apa yang tidak beres dengan diri mereka. Bayi mengirimkan isyarat yang kerap kali membingungkan bagi kebanyakan dokter anak yang berpengalaman sekalipun. Namun ada beberapa masalah yang seharusnya bisa anda kenali dan anda ketahui apakah masalah tersebut memerlukan perhatian dengan segera.
  • Tersedak
Kadang-kadang ketika tengah menyusui, bayi akan mulai tercekik atau tersedak. kalau ini terjadi, peganglah bayi dengan muka menghadap ke bawah, kepala lebih rendah daripada tubuh, dan tepuk-tepuklah punggung bayi dengan lembut. Biasanya kemudian bayi akan memuntahkan sebagian susu yang sudah ditelannya, batuk-batuk beberapa kali dan bisa bernafas kembali tanpa kesulitan.
  • Radang popok
Ada tiga jenis radang popok yang mengganggu bayi
  1. Radang amoniak, biasanya dari amoniak yang terkandung dalam air seni. Ini bisa disembuhkan dengan menjaga agar bokong bayi tetap kering. kadang-kadang dengan dianginkan tanpa popok beberapa waktu lamanya.
  2. Radang monilia, disebakan oleh jamur candida. Radang ini kelihatan merah dan gatal, dan mungkin untuk menyembuhkannya diperlukan krim obat.
  3. Radang seborrhea, yang kering dan berkerak, kerap kali mengeluarkan cairan bening. Jenis radang ini juga memerlukan krim obat untuk menyebuhkannya.
Bantulah pencegahan radang popok dengan membersihkan bagian itu baik-baik ketika mengganti popok, mengganti popok lebih sering, dan tidak menggunakan celana karet bersama denga popok lain. Salep A & D, desitin, krim diaperene bisa membantu perlindungan bokong bayi dan dapat menyembuhkan radang yang ringan. Tepung jagung merupakan bedak yang bagus sekali untuk digunakan bersama setiap penggantian popok. Tepung ini menyerap air dan mencegah radang.
  • Sembelit
Sembelit atau sulit buang air besar karena tinja terlalu keras praktis tidak dikenal pada bayi yang menyusui langsung pada ibunya. Beberapa bayi yang diberi formula dengan pelengkap zat besi mengeluarkan tinja yang lebih keras. Dalam cuaca panas, sembelit bisa menunjukkan bahwa bayi memerlukan cairan tambahan. Cobalah beri bayi air/susu lebih banyak. Kalau kondisi ini terus bertahan, berkonsultasilah dengan dokter sebelum anda mengganti makanan bayi.
  • Diare
Diare atau berak air (mencret), merupakan masalah yang umum pada bayi. Kadang-kadang sulit diketahui apakah bayi anda terkena diare (yang biasanya disebabkan oleh infeksi) atau hanya lebih sering buang air yang encer (yang biasanya disebabkan oleh makanan). Salah satu cara untuk bisa mengetahui dengan tepat adalah memperhatikan apakah tinja berbentuk, dan apakah warna tinja seperti biasanya. Tinja bayi yang terkena diare encer, tanpa elemen yang terbentuk, dan mungkin disertai kram yang menyebabkan bayi menangis ketika buang air besar. Sering kali bayi yang terkena diare tidak mau makan secara normal, terkena demam, dan sikapnya lesu (kurang gairah). Seperti dalam kasus muntah-muntah, bayi anda bisa terkena dehidrasi dengan cepat kalau cairan tubuh yang hilang tidak diganti. Periksakan ke dokter kalau anda berpikir bayi anda terkena diare.
  • Kecegukan
Seperti orang dewasa, bayi juga bisa kecegukan ketika bersendawa atau makan. Banyak bayi yang kecegukan ketika masih dalam rahim, atau terus sering kecegukan ketika mereka masih bayi. Walaupun tidak berbahaya dan tidak sakit, tetapi kadang-kadang mengesalkan dan membuat bayi tersiksa juga. Kecegukan bisa diobati dengan memberi bayi cairan yang lebih banyak. Meletakkannya menelungkup, atau meletakannya di atas bahu anda dan menggosok-gosok punggungnya. Sering kali penggantian posisi bisa membantu bayi mengatasa masalah ini.
  • Sumabukan
Adalah kerak yang terbentuk pada puncak kepala bayi. Kerak kepala ini terbentuk dari minyak yang mengering dan kulit mati, yang membentuk kerak. Orang tua bisa menghilangkan dan menyingkirkan kerak kepala ini dengan mencuci kepala bayi secara lembut dengan sampo bayi, melepaskan kerak dari rambutnya. Membubuhkan minyak bayi ke kulit kepala bayi sehari sebelum mengeramas bayi membantu pencairan minyak dalam kerak dengan membasahkannya pada kulit kepala. Kalau puncak kepala bayi tampak merah atau mengeluarkan cairan bening, segera hubungi dokter untuk diperiksakan dan mintai nasehatnya.
  • Muntah-muntah
Berbeda dengan tersedak, muntah-muntah bisa terjadi sesudah bayi disusui ataupun tidak disusui. Muntah-muntah biasanya dihubungkan dengan pemberian makanan. Muntah-muntah disebakan oleh banyak hal, termasuk infeksi tersumbatnya usus halus, dan (dalam beberapa kasus) merupakan pertanda terlalu banyak makan. Bayi yang muntah terus menerus menghadapi resiko terkena dehidrasi. Karena bayi yang baru lahir tidak tahan kehilangan banyak cairan tubuh, segeralah periksakan bayi anda ke dokter.

Semoga Bermanfaat

Cara Mensterilkan Botol Susu Bayi


Peralatan bayi sangat penting untuk anda perhatikan mengingat pada tahun pertama kelahiran bayi sangat rentan terhadap beberapa penyakit. Imunitas tubuhnya tidak dapat disamakan dengan orang dewasa sehingga beberapa mikroorganisme seperti virus, bakteri dan parasit akan berkumpul pada peralatan bayi yang tidak steril. Peralatan bayi yang paling akrab dan bersentuhan langsung dengan mulut bayi adalah botol susu. Botol susu dapat dipilih sesuai dengan usia bayi anda hal ini untuk memudahkan adaptasi yang dilakukan oleh mulut bayi anda. Bagi anda yang memilih botol plastik maka perhatikan jenis plastiknya, pastikan jenis plastik tersebut tidak berbahaya untuk bayi anda.

Pilihan jenis plastik yang sesuai untuk botol susu bayi adalah Polypropylene atau PP karena dinilai paling aman dari segi bahan kimia yang terkandungnya. Untuk menentukan jenis plastiknya anda dapat melihat kode yang tertera di botol susu bayi yang akan anda pilih. Selain memperhatikan jenis bahan plastik yang digunakan dalam botol susu bayi penting untuk anda dalam memperhatikan cara dalam mensterilkan botol susu bayi.

Ada beberapa cara yang dapat anda lakukan dalam mensterilkan botol susu bayi yaitu :

1.    Metode Perebusan

Ketika anda memilih untuk mensterilkan botol susu bayi dengan cara merebus yang harus perhatikan terlebih dahulu adalah jenis plastik botol bayi karena jenis Polikarbonat (PC) akan melepaskan residu senyawa kimia apabila direbus. Plastik jenis ini akan melepaskan residu yang berbahaya bagi kesehatan bayi anda yaitu jenis bisfanol yang akan membahayakan sistem hormon tubuh. Apabila jenis plastik botol susu anda memang aman untuk dilakukan strelisasi dengan cara perebusan maka hal yang dapat anda lakukan adalah dengan menyediakan panci besar dengan penutupnya. Isi panci dengan air  secukupnya yaitu ketika botol susu bayi sudah tenggelam di dalam panci tersebut. Pastikan tidak ada gelembung udara yang terperangkap di dalam botol dan dot, kemudian tutup panci dan didihkan kurang lebih 10 menit.

2.    Mengunakan Microwave

Banyak botol susu bayi dapat disterilisasi menggunakan microwave. Hanya dibutuhkan waktu 90 detik untuk mensterilkan botol susu bayi anda dalam menggunakan microwave. Jangan menutup botol susu selama melakukan sterilisasi microwave karena tekanan dapat terjadi di dalamnya.Hati-hati saat melepas tutup microwave pada saat strealisasi uap karena masih menyimpan panas setelah strealisasinya. Keuntungan utama dari sterilisi microwave  adalah tidak ada bau atau rasa tersisa setelah metode ini. Selain itu jika anda dapat menyimpan dengan cara yang tertutup akan membantu dalam menjaga botol susu anda dalam keadaan steril selama 3 jam.

3.    Metode Air Dingin

Anda dapat membeli peralatan sterilisasi khusus untuk sterilisasi air dingin atau anda dapat menggunakan wadah plastik dengan tertutup. Jika Anda menggunakan ember atau wadah untuk menstrerilkan botol susu  periksa bahwa peralatan yang anda gunakan bersih. Hal yang harus anda perhatikan selanjutnya adalah  tidak ada gelembung udara yang tersisa di botol dan menjaga semuanya terendam selama minimal 30 menit untuk mensterilkan secara optimal. Bagi anda yang akan mensterilkan botol susu hal yang penting yang terkadang luput dari perhatian anda adalah kebersihan tangan anda kemudian alat alat yang akan digunakan seperti sikat botol dan juga cara membilasnya, pastikan deterjen yang anda gunakan bersih dan tidak membekas di botol susu.

Semoga bermanfaat dan selamat mencoba

Bayi Berkeringat Berlebih, Normalkah?


Beberapa ibu baru seringkali mengkhawatirkan bayi yang mengalami keringat berlebih. Mereka mengkhawatirkan terjadinya kelainan pada bayi di usia yang masih muda. Benarkah munculnya keringat berlebih pada bayi merupakan kelainan atau tanda adanya masalah kesehatan pada bayi? Untuk menjawab kekhawatiran anda ,kami akan berbagai mengenai masalah keringat berlebih pada bayi.

Pada dasarnya produksi keringat pada tiap anak mengalami perbedaan. Hal ini tergantung dari produksi kelenjar keringat yang berada di dalam tubuh anak anda. Bahkan dalam kondisi tertentu produksinya akan mengalami kelebihan dari biasanya. Misalnya saja disebabkan karena mekanisme mendinginkan suhu tubuh anak anda yang terkadang berlebihan sehingga menyebabkan keringat yang lebih banyak dari biasanya, walaupun udara tidak terlalu panas.

Selain mekanisme tubuh bayi, pengaruh besar yang dapat menyebabkan bayi berkeringat berlebih adalah kondisi ruangan yang tidak nyaman atau udara yang panas. Pada usia bayi kemampuan bayi dalam mengatur suhu tubuh tidak dapat secepat pertumbuhan bayi anda. Oleh karena itu anda tidak perlu cemas dikarenakan masalah keringat yang berlebih pada bayi tidak dipicu oleh keadaan cemas berlebih seperti orang dewasa.

Selain itu keringat yang berlebih pada bayi yang hanya terjadi pada bagian tubuh tertentu saja seringkali membuat anda cemas. Sebenarnya apa saja yang menyebabkan bayi berkeringat, mungkinkah hanya berlangsung beberapa bulan saja dan akan normal kembali?

Berikut adalah penyebab keringat berlebih pada bayi anda :

1. Bagian dari metabolisme tubuh bayi

Pada dasarnya keringat yang berlebih merupakan pertanda yang baik dikarenakan kelenjarnya dapat berfungsi dengan sempurna. Keringat dapat mengeluarkan sekresi atau pembuangan sisa-sisa garam yang tidak dibutuhkan bayi anda. Bahkan keringat merupakan tanda bahwa tubuh bayi sedang memproses susu sehingga dikonsumsi menjadi protein sebagai pasokan energi di dalam tubuh bayi. Proses ini menyebabkan tubuh membutuhkan kalori dan meningkatkan panas yang akan dibuang menjadi keringat.

2. Demam yang tinggi pada bayi

Apabila bayi anda demam biasanya berkeringat lebih banyak hal ini dikarenakan proses infeksi yang terjadi pada tubuh bayi memicu keringat berlebih. Sehingga apabila bayi demam sebaiknya banyak beristirahat dan memberikan cairan sehingga tidak mengalami dehidrasi.

3. Pertanda gangguan kondisi bayi

Keringat yang menjadi pertanda gangguan kondisi pada bayi adalah yang disertai dengan keluhan seperti rewel, kehilangan nafsu makan, lemah dan susah tidur. Beberapa gangguan yang seringkali dihubungkan antara lain yaitu alergi sehingga hipersensitif terhadap cuaca panas. Kemudian mengalami kistik fibrosis yang merupakan kelainan gen dan dapat memicu infeksi pada paru-paru, meskipun di Indonesia jarang terjadi. 

Selanjutnya berhubungan dengan gizi buruk, hal ini disebabkan karena makanan yang kurang sehingga proses metabolisme di dalam tubuh berlangsung lebih ekstra ketimbang dengan proses makanan yang teratur. Selanjutnya adalah hiperhidrosis dimana penyakit-penyakit pada sistem endokrin.

4. Tersumbatnya saluran keringat

Tersumbatnya saluran keringat dapat terjadi pada bayi dikarenakan pergantian sel-sel yang masih lambat sehingga terjadinya penumpukan sel-sel kulit. Sehingga pada akhirnya akan mengakibatkan saluran kelenjar keringat.

Apabila anda sudah mengetahui penyebab bayi anda berkeringat berlebih, anda dapat melakukan penanganan khusus. Sekali lagi kami beritahukan pada anda apabila keringat berlebih pada bayi tidak dibarengi dengan keluhan pada bayi maka anda tidak perlu khawatir dikarenakan seiring denga bertambahnya anak anda, maka masalah ini akan berkurang.

Anda dapat melakukan pencegahan dengan cara berikut :
  • Menjaga kenyamanan lingkungan bayi anda. Kamar yang bersih dan tidak ditempatkan pada ruangan yang lembab.
  • Menggunakan baju yang menyerap keringat, biasanya berbahan katun dan tidak ketat.
  • Jangan membubuhkan bedak pada kulit bayi yang basah dikarenakan akan memicu biang keringat.
  • Senantiasa menjaga kebersihan tubuh bayi dengan cara memandikan secara teratur sehingga tidak banyak keringat yang keluar.
Sedangkan bagi bayi anda yang mengalami masalah dengan keringat berlebih disertai dengan keluhan berlebih maka anda dapat melakukan beberapa pencegahan diantaranya dengan berkonsultasi dengan dokter dan melakukan pemeriksaan terhadap gangguan kondisi kesehatan anak anda.

Semoga Bermanfaat

Mengajari Sisulung Menyayangi Adik Bayi

Kehadiran adik bayi pastinya bisa menambah keceriaan di keluarga. Namun, sepertinya hal itu belum tentu berlaku bagi si kakaknya. Si Kak...