Monday 31 July 2017

Mengatasi Anak Yang Sering Bangun Kesiangan


Jika anak malas-malasan untuk bangun, berikan waktu tenggang 5 atau beberapa menit lagi untuk bangun. Jangan sampai lebih dari itu. Jika ini terjadi, secara tidak langsung kita mengajarkan anak untuk menunda-nunda waktu bangun dan akhirnya kebablasan. Masalah waktu sebenarnya fleksibel, tidak perlu kaku dalam menetapkan waktu tidur dan bangun untuk anak, yang terpenting konsisten dan memperhatikan kondisi dan kebutuhan anak.

Kita bisa melakukan hal ini untuk membiasakan anak bangun pagi :
  1. Atur Jam Tidur Anak
    Jam tidur ini perlu diperhatikan. Tidur yang terlalu larut dapat membuat anak bangun kesiangan. Biasanya jam tidur anak 8 jam. Jadi, kita harus mengatur jam tidur anak tersebut sesuai dengan waktu bangun yang diinginkan, misalnya kita menginginkan anak untuk bangun sebelum Subuh, kira-kira pukul 4, maka jam tidur yang cocok untuk anak adalah pukul 20.00 WIB. Waktu tersebut fleksibel karena biasanya jam tidur untuk setiap anak relatif tergantung dari kebutuhan anak.
  2. Sebelum Tidur, Ingatkan Anak
    Mengingatkan anak untuk bangun pagi, mungkin lebih pagi, sebelum shalat Subuh dapat menjadi bagian mengajarkan anak untuk shalat tepat waktu, mengingat Allah, dan juga bagian dari pengenalan Islam kepada anak.
  3. Membangunkan Anak
    Kadang-kadang ada anak yang easy child, mudah untuk bangun pagi tanpa dibangunkan. Namun, bagi anak yang agak sulit, kita perlu mendatangi kamarnya, membangunkannya dengan lembut, sekaligus mengajaknya untuk shalat tepat waktu. Anak laki-laki ajaklah untuk shalat Subuh berjamaah di masjid.
  4. Konsisten / Istiqomah
    Untuk membiasakan bangun pagi pada anak-anak harus konsisten alias sering membangunkannya di waktu yang sama hingga anak terbiasa. Konsisten ini, terutama dimulai sejak anak berusia 3—5 tahun. Masa ini menjadi fase yang krusial dalam melatih disiplin anak.



Sumber artikel: abiummi.com

Sunday 30 July 2017

Renungan Untuk Orang Tua




Pesan Ibu Elly Risman
( Senior Psikolog UI, Konsultan Parenting Nasional )


Inilah pesan untuk para Orangtua

Buat ibu2 yg galak (saya trmsk yg kesentil nih) 
Kalau Anda dititipi anak Presiden, kira-kira bagaimana mengasuh dan menjaganya ?
Beranikah Anda membentaknya sekali saja ?
Pasti enggak, kan!
Nah, yang sekarang menitip bukan Presiden, tapi yang jauh lebih berkuasa dari Presiden, yaitu Allah.
Beranikah Anda membentak, memarahi, mencubit, menyentil, bahkan memukul ?
Jika Anda pernah melakukannya, kira-kira nanti di hari akhir, apa yang Anda jawab ketika ditanya Pemiliknya ?
Jiwa anakmu lebih mahal dari susu termahal yang ditumpahkannya.
Jaga lisanmu, duhai orangtua.
Jangan pernah engkau memarahi anakmu hanya gara-gara ia menumpahkan susunya atau karena ia melakukan hal yang menurutmu salah.
Anakmu tidak tahu kalau apa yang ia lakukan adalah kesalahan.
Otaknya belum mempunyai konsep itu.
Jaga Jiwa Anakmu.
Lihatlah tatapan mata anakmu yang tidak berdosa itu ketika engkau marah-marah.
Ia diam dan mencoba mencerna apa yang engkau katakan.
Apakah ia mengerti ?
Mungkin iya, tapi cobalah perhatikan apa yang ia lakukan. setelah engkau pukul dan engkau marahi.
Anakmu tetap memelukmu, masih ingin engkau belai.
Bukankah inilah tanda si anak memaafkanmu ?
Namun, jika engkau terus-menerus mengumbar kata-kata kasarmu kepadanya, otak anakmu akan merekamnya dan akhirnya, cadangan ‘maaf’ di otaknya hilang.
Apa yang akan terjadi selanjutnya, duhai orangtua ?
Anakmu akan tumbuh menjadi anak yang ‘ganas’ dan ia pun akan membencimu sedikit demi sedikit hingga tidak tahan hidup bersamamu.
Jiwa anak yang terluka itu akan mendendam.
Pernahkah engkau saksikan anak-anak yang ‘malas’ merawat orangtuanya ketika tua ?
Jangan salahkan anak-anaknya.
Cobalah memahami apa yang sudah dilakukan oleh orangtua itu kepada anak-anaknya ketika mereka masih kecil.
Orangtua, anakmu itu bukan kaset yang bisa kau rekam untuk kata-kata kasarmu.
Bersabarlah.
Jagalah kata-katamu agar anak hanya tahu bahwa ayah ibunya adalah contoh yang baik, yang bisa menahan amarahnya.
Duhai orangtua, engkau pasti kesal kalau anakmu nakal. Tapi pernahkan engkau berpikir bahwa kenakalannya mungkin adalah efek rusaknya jiwa anakmu karena kesalahanmu.
Kau pukul & kau cubit anakmu hanya karena melakukan hal-hal sepele.
Kau hina dina (anakmu) hanya karena ia tidak mau melakukan hal-hal yang engkau perintahkan.
Cobalah duduk dan merenungi apa saja yang telah engkau lakukan kepada anakmu.
Apakah engkau lebih sayang pada susu paling mahal yang ditumpahkan anakmu atau Hp yg senantiasa di tanganmu ?
Anakmu pasti menyadari dan tahu ketika kemarahan itu selalu hadir di depan matanya.
Jiwanya pun menjadi memerah bagai bara api.
Apa yang mungkin terjadi ketika jiwa anak sudah terusik ?
  • Anak tidak hormat pada orangtua.
  • Anak menjadi musuh orangtua.
  • Anak menjadi sumber kekesalan orangtua.
  • Anak tidak bermimpi hidup bersama dengan orangtua.
Hal-hal inikah yang engkau inginkan, duhai orangtua !
Ingatlah, jiwa anakmu lebih mahal dari apa pun termahal yang ada di dunia. Maka dari itu jaga lisan dan perlakukanmu kepada anakmu. Untuk saya pribadi dan bapak ibu semua..

Thursday 27 July 2017

Bahaya Antibiotok




 "AKU ATAU KAMU YANG HARUS BERAKHIR?!"

Mungkin banyak teman Apoteker yang pernah mengalami hal sama seperti saya alami.

"Mbak, beli antibiotik dong. Ini muka saya lagi jerawatan". Padahal wajah Mas yang mau beli antibiotik cuma dihinggapi tiga biji jerawat.

Atau,
 
"Mbak, beli antibiotik. Buat ayam saya, lagi sakit soalnya". Kadang tidak cuma ayam yang diberi antibiotik, bisa jadi burung, ikan, atau kucing.

Emang hewan ga boleh diberi antibiotik yaa? Boleh kok, tapi hewan-hewan tersebut harus ditangani dulu oleh dokter hewan. Dipastikan apakah butuh antibiotik atau tidak. Kalau membutuhkan antibiotik, maka ada takaran yang jelas.

Pernah pula suatu ketika, datang seorang ibu paruh baya untuk membeli antibiotik tanpa membawa resep dan langsung kami menolaknya, si Ibu langsung nyolot.

"Iya, saya tahu beli antibiotik harus pakai resep. Tapi kan cuma di Yogya. Harusnya saya bawa aja antibiotik dari saudara saya di Surabaya yang kerja di Puskesmas sana. Katanya Yogya itu terlalu idealis, beli antibiotik aja harus pakai resep".

Saya akui, saat ini baru Yogyakarta yang ketat menjalankan peraturan untuk tidak melayani antibiotik tanpa menggunakan resep. Hal paling konyol yang saya dengar adalah saudara si Ibu yang kerja di Puskesmas mau memberikan sangu antibiotik? Dipikir antibiotik kacang goreng kali yaa, bisa dikonsumsi kapan saja. Jangan-jangan saudara si Ibu kerja di Puskesmas bukan sebagai tenaga kesehatan tapi Cleaning Service kali yaa? Sumpah, saya kesal banget waktu si Ibu nyolot.

Jika suatu saat kalian jalan-jalan di Yogya, kemudian mengalami batuk pilek demam atau sakit gigi, dan terbiasa menggunakan antibiotik, kemudian hendak membeli antibiotik tanpa resep dokter, jangan harap kalian bisa mendapatkannya. Sebab semua apotek dari utara sampai selatan, dari barat hingga timur Yogyakarta telah bersepakat untuk tidak menjual antibiotik tanpa resep dokter. Harapan saya semoga kota-kota lain bisa mengikuti langkah yang sudah diambil oleh Ikatan Apoteker Indonesia Yogyakarta.

Sepenting itukah antibiotik sehingga pembeliannya harus dibatasi?

Jadi begini.

Antibiotik itu adalah obat yang digunakan untuk membunuh bakteri yang dapat menyebabkan penyakit. Emang ada bakteri yang tidak menyebabkan sakit? Ada. Kebanyakan orang mengenalnya bakteri baik, tapi saya lebih suka menyebutnya 'friendly bacteria'. Maka, selain tersedia sediaan antibiotik, juga ada namanya sediaan probiotik.

Penggunaan antibiotik ini sebenarnya ada batasannya, ada aturan dalam pemberiannya kepada pasien agar antibiotik tidak disalahgunakan. Bukan cuma narkoba saja lho disalahgunakan, antibiotik juga bisa. Seperti kisah diawal, antibiotik diberikan kepada hewan dengan dosis semau pemiliknya, dosisnya disamakan dengan manusia.

Apa yang terjadi jika antibiotik disalahgunakan penggunaannya atau tidak tepat dalam pemberiannya?

KEBAL. Bakteri akan menjadi kebal pada antibiotik tersebut. Akibatnya antibiotik tidak bisa menyembuhkan penyakit infeksi tersebut, sudah tidak efektif lagi. Nah, kebalnya bakteri pada serangan antibiotik inilah yang disebut RESISTENSI ANTIBIOTIK.
Seberapa mengkhawatirkannya resistensi antibiotik?

Resistensi antibiotik dapat menyebabkan bertambah lamanya waktu pengobatan suatu penyakit. Dengan lamanya waktu pengobatan, tentu akan menambah biaya untuk pengobatan. Lebih mengkhawatirkan lagi, jika penyakit infeksi menjadi parah. Keparahan penyakit ini bisa pula menyebabkan kematian.

Berhubung data resistensi antibiotik di Indonesia belum ada (atau saya yang kurang gigih nyari gosip dari Mbak Gugel), saya menggunakan data dari CDC US (semacam Pusat Layanan Kesehatan Masyarakat Nasional di US). Bahwa jumlah kasus yang mengalami keparahan penyakit karena resistensi antibiotik diperkirakan 2.049.442 setiap tahunnya, dan menyebabkan kematian sebanyak 23.000 kasus setiap tahunnya.
Lumayan banyak yaa?

Kalau menurut info dari WHO per September 2016, pasien yang mengalami penyakit infeksi dan resisten terhadap antibiotik Methicilline (istilah kerennya MRSA: Methicilline Resistance Staphlylococcus aureus) mempunyai peluang 64% kemungkinan mengalami kematian dibandingkan pasien yang tidak mengalami resistensi.

Uwow. Jadi gimana caranya biar kita ga termasuk diantara 2 juta kasus ataupun pasien yang memiliki peluang 64% untuk mati?

Caranya mudah, taat dan patuh pada apa yang disampaikan oleh dokter dan apoteker yaa. Hehe.
Kita mulai dengan;

1. Tidak menggunakan antibiotik untuk penyakit-penyakit yang disebabkan oleh virus. Semisal nih batuk, pilek, demam, dan sakit tenggorokan.

Kalau batuk, pilek, demam baru tiga hari atau bahkan baru hari pertama, jangan langsung dihajar sama antibiotik. Kemungkinan itu disebabkan oleh virus, bukan bakteri. Sistem imun kita akan bergerilya untuk melawan virus tersebut. Sehingga batuk, pilek, demam, dan sakit tenggorokannya bisa sembuh bahkan tanpa obat. Syaratnya, sistem imun kita pada kondisi excellent.

Akan berbeda kalau kondisi batuk sudah seminggu atau dua minggu ga hilang-hilang, atau demamnya sudah lebih dari tiga hari. Atau kalau sakit tenggorokannya sudah pada tahap ada peradangan. Kalau kondisi begini langsung ke dokter, karena itu merupakan alarm bahwa ada masalah pada tubuh kita.

2. Penggunaan antibiotik harus dihabiskan, jangan berhenti ketika sudah merasa agak baikan. Benar-benar harus dihabiskan walaupun sudah sembuh dari sakit.
Pasti pernah ada yang mengalami kejadian gini,

"Udahan ah minum obatnya, udah enakan gini badannya".

Kejadian tersebut akan menjadi masalah kalau obat dihentikan tanpa dihabiskan adalah antibiotik. Kenapa? Kemungkinan ada bakteri yang belum mati saat antibiotik dihentikan ditengah pengobatan, akhirnya bakteri itu dapat terbebas dari serangan antibiotik.

Perlu diketahui, bakteri itu makhluk yang diciptakan dengan kecerdasan lho. Ibarat dalam peperangan, ketika ada kesempatan melarikan diri maka bakteri akan menyusun kekuatan untuk menyerang kembali, lain waktu. Caranya dengan mengubah susunan DNA-nya, terjadi mutasi DNA dan kemudian menggandakan diri dalam jumlah yang banyak. Kok begitu? Jika menggunakan kekuatan seperti sediakala, kemungkinan besar dia akan kalah tarung sebab antibiotik sudah tahu kelemahannya. Semakin sering bakteri mendapat tekanan serangan dari antibiotik, maka akan semakin sering bakteri melakukan mutasi DNA.
Mungkin ilustrasinya gini yaa,

Bakteri A diserang antibiotik B, tapi tidak semua antibiotik B ikut menyerang bakteri A. Masih ada yang tersisa, masih ada yang leyeh-leyeh. Bakteri dapat melarikan diri, merehabilitasi dirinya dengan mutasi DNA. Kemudian membuat kegaduhan lagi. Diserang pakai antibiotik B, kalah antibiotiknya. Ganti strategi pakai antibiotik C, tapi masih ada antibiotik C yang tersisa dan leyeh-leyeh. Bakteri dapat melarikan diri, dan memutasi DNA-nya lagi. Terus menerus seperti itu jika antibiotik tidak dihabiskan konsumsinya. Akhirnya terjadilah resistensi antibiotik.

Kalau dalam film action, mungkin bakteri udah pakai ikat kepala lalu menunjuk ke antibiotik sambil bilang," Aku tidak akan menyerah. Aku yang berakhir atau kamu yang berakhir!". Pokoknya sampai titik darah penghabisan deh.

3. Tidak menggunakan antibiotik yang diberikan orang lain, sebab bisa jadi infeksi orang tersebut berbeda dengan infeksi yang sedang kita alami.
Pernahkah mengalami kejadian gini,

"Lagi sakit gigi, Jeng? Ini pakai aja obat dari dokterku. Antibiotik manjur".

Apa kesalahannya? Berbagi antibiotik. Berarti antibiotiknya tidak dihabiskan, karena sisanya diberikan kepada temannya.

Jangan pernah melakukan hal demikian. Sebab bakteri yang menginfeksi diri anda akan berbeda dengan orang lain. Belum lagi kondisi fisik entah itu usia, fungsi keseluruhan organ tubuh anda, mungkin ada penyakit lain yang diderita. Hal itu bisa menjadi pertimbangan pengobatan. Serahkan pada ahlinya.

4. Tanyakan pada dokter atau apoteker, bagaimana cara mengkonsumsi antibiotiknya. Apakah harus bersama dengan makanan? Atau dikonsumsi saat perut kosong semisal sebelum makan? Atau dikonsumsi satu jam atau dua jam setelah makan? Kenapa ada antibiotik yang harus diminum dengan susu? Kenapa ga boleh dimakan pakai pisang bagi yang susah menelan? Bagaimana penyimpanannya, apakah pada suhu kamar atau pada kondisi dingin?

Informasi yang begini jangan dianggap remeh yaa. Tanyakan sebanyak-banyaknya kepada Apoteker yang ada di RS, Klinik, Puskesmas, atau Apotek. Mumpung konsultasi dengan Apoteker masih gratis tis tis. Permasalahan resistensi antibiotik ini telah menjadi permasalahan global, bukan hanya di Indonesia. Jika saat ini kita mengabaikannya, betapa semakin jauhnya kita tertinggal dari negara-negara yang serius menangani masalah ini. Tidak usah berharap banyak dari pemerintah, lakukan yang kita bisa.

Semakin kita mengabaikannya, semakin kita tertinggal dari yang lainnya, maka yakinlah negara kita akan menjadi ndeso sebenar-benarnya.


Sumber : Irajelita Jelita

Tuesday 25 July 2017

Hama Beads


Hama Beads adalah permainan yang didesain khusus untuk mengembangkan kreatifitas dan imajinasi anak. Tersedia dalam berbagai ukuran yang disesuaikan dengan usia anak, Hama Beads adalah salah satu permainan dan hobi paling populer di Eropa. Dengan kombinasi lebih dari 60 warna, karya yang dapat di buat oleh anak Anda tidak terbatas.

Hama beads dimainkan dengan menyusun beads warna warni ke atas sebuah pegboard berdasarkan desain yang diinginkan, kemudian setelah selesai pegboard dengan beads dilapisi ironing paper dan diseterika (jangan lupa untuk diawasi oleh orang dewasa) sebentar, sehingga beads menyatu dan setelah itu dapat dijadikan pajangan, mainan ataupun aksesoris.

Hama beads membantu ketrampilan motorik, koordinasi, imajinasi, kreatifitas dan komunikasi anak. 100% aman bagi anak kecil, dan tidak mengenal batas usia bagi peminatnya.

Hama Beads telah didesain sedemikian rupa sehingga anak-anak tidak sadar sebenarnya mereka sedang belajar:
  1. Eye-Hand Coordination
  2. Pengenalan & Pencocokan warna
  3. Berlatih mengambil dan menempatkan barang kecil dengan tepat
  4. Mengenal bentuk dan lingkungan sekitar
Variasi Warna Hama Beads

Beads dari Hama Beads yang berasal dari Denmark berbeda dengan beads keluaran produsen lain karena jumlah variasi warnanya yang amat banyak, termasuk warna unik seperti emas, perak dan tembaga, dan juga beads yang dapat menyala dalam gelap. Kombinasi warna tidak terbatas ini yang membuat kemiripan suatu desain atau pola menjadi seperti aslinya dan lebih menarik.

Hama Beads juga menjamin produknya aman bagi anak-anak.

Hama Beads bagi orang Dewasa

Tidak hanya itu, Hama Beads juga menjadi bahan untuk sebuah hobi dan pop art baru yang sedang populer, yaitu membuat aksesories seperti kalung dll yang unik dan tidak ada duanya.

Berikut contoh hasil karya dengan HAMA beads :)






Friday 14 July 2017

Menyapih Anak Dengan Cinta / WWL


Kerelaan sang Bunda dan si bayi untuk mengakhiri kegiatan menyusu adalah kunci utama dari menyapih dengan cinta atau Weaning With Love.

Kalau ada anjuran, olesi saja daerah areola Bunda dengan buah mengkudu atau obat merah agar bayi tak ingin menyusu, abaikan saran ini. Menyapih anak dengan cara ini sama dengan melakukan kekerasan padanya. Bunda mengambil paksa 'kepemilikannya', yang dapat menimbulkan luka batin. 


Ada aturannya? Pernyataan WHO dan UNICEF di Geneva pada tahun 2001, “Tidak ada keharusan anak disapih pada usia 2 tahun. Benar bila ibu menyusui bayi secara eksklusif di enam bulan pertama kehidupannya. Kemudian ASI dapat dilanjutkan secara bersamaan dengan MP-ASI hingga anak berusia 2 tahun. Tapi tidak ada keharusan kapan harus menyapih.” Penelitian Dewey KG, Pediatric Clinics of North American, tahun 2001, ASI masih boleh diberikan pada anak usia 2 tahun karena masih mengandung: 43% protein, 36% kalsium, 75% vitamin A, dan 60% vitamin C. 


Nah kalo begitu langsung saja ikuti langkah-langkah menyapih dengan cinta berikut ini:


1. Cara menyapih anak dari ASI yang benar adalah dilakukan secara bertahap.Artinya kita harus mengurangi frekuenai menyusui, misalnya biasanya bunda suka menyusui 4 kali sehari sekarang dikurangi menjadi 1 kali sehari setiap 2 hari, hingga akhirnya berhenti sama sekali. Hal ini bertujuan supaya ASI tidak stop secara tiba-tiba, sehingga cara ini akan mengurangi resiko pembengkakan dan nyeri pada payudara.



 2. Pada saat awal menyapih mungkin anak akan memaksa untuk menyusu, atasi hal ini dengan mengalihkan perhatiannya atau menyibukannya dengan hal lain. Sebagai contoh dengan mengajknya bermain, membaca buku, menonton tv, sembari memberinya cemilan makanan ringan yang sehat. Dengan begitu dia merasa kenyang tanpa harus minum ASI.


 3. Sebaiknya tetapkan tempat menyusui hanya pada satu tempat saja, misalnya dikamar, supaya si anak tidak lagi minta menyusu disembarang tempat dan sekaligus mengajarkannya agar belajar mentaati aturan.


 4. Walaupun saat ini si anak sedang disapih, bunda harus menunjukan perhatian dan kasih sayangnya utuh. Hal ini dapat dilakukan dengan mendekap, mengusap atau mencium anak sehingga ini akan menunjukan kepadanya bahwa anda tetap menyayangi walaupun tidak menyusuinya lagi.


5. Salah satu cara menyapih anak dari ASI agar sukses adalah bunda tidak boleh terlihat ragu. Ingat anak sangat peka dan mampu membaca ekspresi wajah bunda, jadi ketika anda terlihat tak tega untuk menyapih, alhasil anak juga tidak rela untuk disapih.


 6. Hindari menyapih anak dari ASI apabila dia sedang sakit atau tidak enak badan, bahkan ketia dia ditengah-tengah perjalanan menyapih. Mungkin rencana penyapihan perlu ditunda hingga anak benar-benar sehat. Jangan sampai anak menjadi lebih buruk kobndisi kesehatannya gara-gara disapih.


 7. Sebaiknya melibatkan dan bekerjasama dengan suami sebagai orang yang dapat menghibur juga mengalihkan perhatian si anak ketika rewel meminta ASI.


 8. Perlahan-lahan memberikan penjelasan kepada anak mengapa dia harus disapih. Misalkan, dengan mengatakan padanya "sekarangkan kamu sudah besar, jadi tidak perlu lagi menyusu sama bunda, kita makan kue saja yuk!". Lakukan ini dengan sabar, lembut dan penuh cinta. Jangan sampai merasa bosan untuk memberikan alasan pada anak.

 Itulah tips menyapih anak dengan cinta,  lakukan dengan sabar dan lembut agar tidak melukai batin si anak, karena masa penyapihan merupakanasalah satu masa sulit untuknya.

Jika bunda punya cerita "Menyapih dengan cinta" yuk di share.

Selamat mencoba bunda, dan semoga berhasil.

Sumber : Health & Hypnotherapy Consultant Indonesia

Thursday 13 July 2017

Jika Anak Sekolah Terlalu Dini

(Elly Risman, S. Psi)
  1. Keyakinan umum
    * Otak anak usia dini seperti spons, artinya ini masa yg tepat untuk ditanamkan ilmu, agar anak tumbuh cerdas
    * Semakin dini disekolahkan, otak anak semakin berkembang.
  2. Sehingga
    Ada ortu yg menyekolahkan sedini mungkin, bahkan ada yg masuk prasekolah diusia 1,5-2 tahun.
  3. Mari kita bercermin
    * Apakah kita begitu meyakini bahwa anak harus segera pintar agar siap menghadapi persaingan zaman?
    * Apakah kita disiapkan mjd orang tua?
    * Apakah memiliki bekal yang cukup dlm mengasuh?
    * Bagaimana innerchild diri kita?
  4. Betapa kita disiapkan untuk menjadi ahli namun tdk disiapkan jadi orangtua, shg tidak punya kesabaran & endurance utk jadi ortu.
  5. Ilmu yg kita miliki untuk mengasuh pun serba tanggung.
    Ilmu yg setengah-tengah, berujung pada false belief (keyakinan yg salah).
    Sayangnya false belief ini dpt berubah menjadi societal false belief (keyakinan yg salah pd sekelompok orang).
    Jika ortu tdk memiliki kemampuan berpikir (thinking skill) yg baik, false belief akibat ilmu yg serba tanggung itu jd pembenaran bersama atas keputusan kita yg keliru.
  6. Pintar ada waktunya!
    Karena yg berkembang adalah pusat perasaan, anak usia dini hrs jadi anak yg bahagia, bukan jd anak yg pintar!
  7. Kita berpikir...
    "Kan di sekolah belajarnya sambil bermain"
    "Kan anak perlu belajar sosialisasi"
    "Kan anak jd belajar berbagi & bermain bersama"
    Padahal...
    * Anak usia dini belum perlu belajar sosialisasi dg beragam orang
    * Saat anak diusia dini, otak anak yg paling pesat berkembang adl pusat perasaannya, bukan pusat berpikirnya.
  8. Di sekolah, kegiatan anak hanya bermain kok!
    Taukah ayah bunda, permainan terbaik adalah tubuh ayah ibunya! Bermain dg ayah ibu jga menciptakan kelekatan. Misal: bermain peran, bermain pura-pura, muka jelek, petak umpet.
  9. Di sekolah, mainan lebih lengkap.
    Permainan paling kreatif adalah bermain tanpa mainan. Jangan batasi kreatifitas anak dg permainan yg siap pakai.
    Contoh: karpet jadi mobil, panci jadi topi.
  10. Di sekolah, anak belajar bersosialisasi & berbagi.
    Anak <5 th blm saatnya belajar sosialisasi. Ia blm bisa bermain bersama. Mereka baru bisa bermain bersama-sama.
    Bermain bersama-sama= bermain diwaktu & tempat yg sama namun tdk berbagi mainan yg sama (menggunakan mainan masing2)
    Bermain bersama= bermain permainan yg membutuhkan berbagi mainan yg sama.
  11. Di sekolah, anak belajar patuh pada aturan & mengikuti instruksi.
    Aturan & instruksi perlu diterapkan setahap demi setahap. Jika di rumah ada aturan, di sekolah ada aturan, berapa banyak aturan yg harus anak ikuti? Apa yg dirasakan anak?
    Analogi: Seorang anak <5 thn yg sangat berbakat dlm memasak, dimasukkan ke sekolah memasak. Di sekolah itu, dia diajari berbagai aturan memasak yg banyak, dilatih oleh beberapa instruktur sekaligus. Yg dirasakan anak: pusing!
  12. Memasukkan sekolah anak terlalu dini, sama seperti menyemai benih kanker.
    Kita tidak tahu kapan kanker akan muncul & dlm jenis apa.
    Otaknya belum siap. Kita tidak pernah tahu kapan ia kehilangan motivasi belajar.
    Semakin muda kita sekolahkan anak, semakin cepat pula ia mengalami BLAST (Bored Lonely Afraid-Angry Stress Tired).
    anak yg mengalami BLAST, lebih rentan mjd pelaku & korban bullying, pornografi & kejahatan seksual.
  13. Jika si adik ingin ikut kakaknya sekolah...
    Sekolah itu bukan karena ikut-ikutan. Anak harus masuk masa teachable moment, krn memang ada anak yg mampu sekolah lebih cepat dr ketentuan umum yg berlaku. Ortu harus mampu mengendalikan keinginan anak. Kendali ada ditangan ortu, krn otak anak belum sempurna bersambungan.
  14. Ciri anak memasuki masa teachable moment.
    * Menunjukkan minat utk sekolah
    * Minat tersebut bersifat menetap
    * Jika kita beri kesempatan untuk bersekolah, ia menunjukkan kemampuannya.
  15. Kapan sebaiknya anak masuk sekolah?
    * TK A → usia 5 th
    * TK B → usia 6 th
    * SD → usia 7 th
    Dibawah usia 5 th, anak tdk perlu bersekolah.
Kebutuhan anak 0-8 tahun adalah bermain & terbentuknya kelekatan.
Jangan kau cabut anak2 dari dunianya terlalu cepat, krn kau akan mendapatkan orang dewasa yg kekanakan. -Prof. Neil Postman, The Disappearance Childhood-

Sumber: Yayasan Kita & Buah Hati

Sunday 9 July 2017

Cara Komunikasi dengan Janin

Bagi bunda yang sudah mempunyai anak pasti pernah merasakana suka duka saat mengandung. Dan juga pernah merasakan tendangan-tendangan dari si kecil untuk berinteraksi sama bundanya, tentu itu satu pengalaman yang sangan membahagiakan buat bunda. 
Komunikasi dengan janin yang ada didalam perut bunda itu menjadi suatu kewajiban buat bunda untuk merasakan pergerakan didalam perut, untuk mengecek janin aktif apa tidaknya dilam perut, ini aku sampaikan cara berkomunikasi dengan janin didalam perut bunda :

 Disaat si kecil menendang, bunda bisa membalas tendangannya dengan menekan 2 jari tepat ditempat si kecil menendang tadi secara lembut, atau bisa juga bunda mengusap atau mengelus tempat si kecil menendang.
 Menunggu respon si kecil apakah dia akan balas menendang kembali ditempat yang sama
 Mencoba menekan dititik yang lain secara lembut apakah si kecil akan merespon dan menendang ditempat yang berbeda.

 Menekan titik-titik yang lainnya disekitar perut, mengajak si kecil untuk balas menendang
 Saat bunda bermain dengan si kecil, ajak sikecil berbicara dan bernyanyi-nyanyi agar sikecil bisa merespon dan mengenali suara bundanya.

Selamat mencoba dan semoga bermanfaat

Sumber : https://web.facebook.com/H2CIndonesia/




Saturday 8 July 2017

Pertolongan pertama pada anak sedang sakit

Hy mom mau berbagi pengalaman ni tentang sikecil kalau sedang keserang sakit, biasanya ya mom kebanyakan ibu-ibu muda seperti saya kalo kedapatan anak lagi keserang sakit itu paniknya luar biasa ya, gak bisa ngapa-ngapain panik pula.

Tapi mom jangan terlalu khawatir ya kalo sikecil sedang sakit nanti malah jadi berabe sendiri kalo mominya panik, lebih baik sikecil kita kasil pertolongan pertama dulu dirumah sebelum kita bawa kedokter lebih lanjut.

Ini mom saya punya solusi untuk pertolongan pertama pada anak kalau sedang sakit.
  1. Jika anak sakit demam/panas momi jangan terlalu khawatir jika suhu demam anak diatas 37.00 momi bisa memakaikan baju yang tipis lalu mengompresnya dengan air hangat, balur tubuh anak dengan bawang merah, berikan madu dan air kelapa.
  2. Jika anak pilek dan hidung tersumbat hirup uap air panas yang ditetesi minyak telon/minyak kayu putih. Jaga ruangan kamar agar tetap lembab dengan mematikan AC dan menyiapkan ember yang berisi air panas yang ditetesi minyak telon di sudut kamar. Untuk bayi bisa ditempeli di pelipisnya pala bubuk yang ditetesi minyak telon.
  3. Jika anak batuk. Untuk mengatasi batuk pada anak bisa diberikan jeruk nipis dan madu, atau bunga belimbing ditambah madu, atau kencur yang diperas dan diberi madu. Dan jika batuknya berdahak momi bisa menggunakan satu lembar daun sirih yang sudah panaskan diatas api lalu tempel didada anak agar aromanya terhirup nanti lendirnya keluar dengan sendirinya.
  4. Sakit tenggorokan. Ketika terjadi sakit tenggorokan anak akan cenderung susah makan karena sakit untuk menelan makanan. Untuk anak yang sudah besar bisa berkumur menggunakan air hangat yang dicampur dengan garam, air garam mampu membunuh kuman dan mencegah peradangan. Meminum air hangat dengan perasan jeruk nipis dan madu mampu mengobati sakit tenggorokan akibat peradangan.
  5. Jika anak terkena diare momi jangan panik ya, ketika menghadapi anak diare yang harus dilakukan adalah memberi minum sebanyak-banyaknya untuk menggantikan cairan yang keluar sehingga tidak terjadi dehidrasi. Bisa diberikan oralit campuran air, garam dan gula. Daun jambu biji muda juga dipercaya mampu mengatasi diare. Lakukan diet BRATY (banana, rice, applesauce, toast=roti, yogurt).
  6. Sariawan pada anak bisa disebabkan oleh kuman dan kurangnya kebersihan mulut, untuk mengatasi sariawan bisa menggunakan daun saga yang ditumbuk dan ditetesi madu lalu ditempelkan pada sariawan.
  7. Cacingan banyak dialami oleh anak-anak, selain menggunakan obat cacing ternyata ada cara alami yang bisa digunakan untuk membunuh cacing dalam perut yaitu petai, kandungan belerang dan tannin pada petai mampu membunuh cacing dalam perut dan mengeluarkannya melalui tinja anak.
  8. Mengobati luka lecet dari yang tersayat pisau saat memotong bahan-bahan makanan di dapur, atau lecet karena terjatuh bisa disembuhkan dengan madu. Selain kaya nutrisi, madu murni juga berkhasiat sebagai desinfektan. Oleskan sedikit madu murni pada bagian yang luka, diamkan selama beberapa menit lalu ulangi mengoleskannya beberapa kali dalam sehari.
  9. Setiap anak pasti pernah merasakan bisulan, untuk mengatasi bisul pada anak bisa menggunakan daun bayam duri yang digiling dan ditambahkan madu lalu tempelkan pada bisul. Setelah bisul kering oleskan putih telur dan madu untuk menghilangkan bekas bisul sehingga kulit mulus kembali.
  10. Mengatasi anak susah makan, inilah PR bagi kita sebagai momi yang paling susah untuk dipecahkan, tapi jangan khawatir mom untuk mengatasi anak susah makan berikan herbal berupa temulawak, temulawak mampu merangsang nafsu makan pada anak.

Semonga bermanfaat dan bisa membantu ya Mom, Selamat mencoba.

Mengajari Sisulung Menyayangi Adik Bayi

Kehadiran adik bayi pastinya bisa menambah keceriaan di keluarga. Namun, sepertinya hal itu belum tentu berlaku bagi si kakaknya. Si Kak...