Para ahli percaya bahwa di dalam Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), anak dapat belajar berinteraksi dan bersosialisasi dengan teman-teman seusia dan orang-orang dewasa juga. Balita yang menjalani masa PAUD diperkirakan menjadi lebih
siap untuk memasuki tahap pendidikan selanjutnya. Meski demikian, bukan
berarti bahwa balita yang bermain di PAUD secara akademis pasti lebih
maju dibandingkan mereka yang tidak.
Di Indonesia, menurut Permendiknas no. 58 tahun 2009, PAUD dijabarkan
sebagai pendidikan awal untuk mengembangkan moral dan agama, motorik
halus dan kasar, kecerdasan, sosio emosional, dan komunikasi sesuai
tahapan perkembangan anak. Sementara yang dimaksud dengan anak usia dini
menurut Pasal 28 UU Sisdiknas No.20/2003 ayat 1 adalah anak usia 0-6
tahun.
Saat ini, PAUD umumnya diperuntukkan bagi anak usia 2-6 tahun,
terbagi menjadi usia 2-4 tahun masa pra Taman Kanak-Kanak (pra TK), dan
4-6 tahun di Taman Kanak-kanak (TK).
Selanjutnya, mengenai bagaimana cara menemukan PAUD yang tepat untuk
Buah Hati tidak boleh sembarangan. Nyatanya ada banyak faktor yang harus
dipertimbangkan sebelum mengambil keputusan:
- Cari informasi sebanyak mungkin
Cari tahu tentang metode pengajaran sekolah dengan bicara dengan
kepala sekolah atau guru PAUD saat berkunjung ke sana. Saat ini telah
banyak PAUD yang memiliki blog,
media sosial, atau situs daring untuk mempromosikan sekolah mereka. Ada
juga berbagai forum tempat para orang tua saling berbagi cerita tentang
sekolah. Anda juga dapat berbincang secara daring dengan orang tua yang
sudah menyekolahkan anak mereka di sana.
- Kenali keunikan anak Anda
Sekolah PAUD terbaik bukanlah yang termahal dan dipenuhi oleh antrean
pendaftaran terpanjang. PAUD terbaik seharusnya yang sesuai dengan
watak dan kesukaan anak Anda. Untuk itu, mengenali kemampuan dan
keunikan anak Anda adalah hal terutama yang wajib dilakukan. Jangan
keliru, tiap anak memiliki karakteristik berbeda yang membuatnya unik.
Ada yang gemar bermain di luar, ada yang lebih suka menggambar, ataupun
bermain bunyi-bunyian. Sesuaikan pilihan Anda dengan kegemaran dan
kemampuan anak sehingga dia senang dan berkembang.
- Libatkan si Kecil
Sebaiknya ajak si Kecil saat sedang survei sekolah karena dia yang
akan menghabiskan waktu lama di sana. Sebelumnya Anda dapat jelaskan
kepadanya mengenai mengapa dia perlu bersekolah dan apa saja hal-hal
menyenangkan yang dia bisa lakukan di sana. Ajak dia memilih
perlengkapan sekolahnya sendiri, seperti sepatu dan tas, sehingga dia
senang memulai momen barunya ini.
- Pilih yang dekat dari rumah
Penting untuk memastikan lokasi PAUD berada dalam jarak yang mudah
diakses dari rumah dan tidak menghabiskan waktu perjalanan terlalu lama.
Selain menghindari anak kelelahan selama dalam perjalanan, keadaan ini
pun memudahkan Anda atau orang lain yang Anda percayai untuk mengantar
dan menjemputnya. Jangan sampai dia terlambat diantar dan dijemput
karena lokasi sekolah yang terlalu jauh atau macet.
- Kurikulum dan metode pengajaran
Sebagian orang tua setuju bahwa kemampuan baca-tulis-hitung
(calistung) dan bahasa asing perlu diajarkan di dalam PAUD, sementara
sebagian orang tua tidak. Masing-masing memiliki latar belakang dan
alasan tersendiri. Hal yang terpenting, jika anak dapat membaca tanpa
merasa dipaksa, maka seterusnya dia akan mempersepsikan membaca sebagai
kegiatan yang menyenangkan. Selain itu, menurut seorang ahli psikologi,
tidak ada hubungan antara seberapa dini anak belajar membaca dengan
kemampuannya membaca di kemudian hari. Maka dari itu, pilihlah sekolah
yang sesuai dengan prinsip tersebut dan sesuai kemampuan serta minat
anak.
- Jumlah anak dalam tiap kelas
Berapa jumlah anak dalam tiap kelas dan berapa jumlah guru untuk
menangani mereka? Makin sedikit jumlah anak yang perlu ditangani tiap
guru memungkinkan anak mendapat perhatian yang lebih baik.
- Kondisi sekolah
PAUD akan menjadi rumah kedua anak sehingga pastikan bahwa anak
berada di lingkungan yang bersih dan terawat. Bagaimana dengan tingkat
keamanannya? Apakah ada petugas yang berjaga agar anak tidak dijemput
orang asing? Periksa apakah toiletnya bersih atau bagaimana dengan
bangunan secara keseluruhan serta kelayakan peralatan bermain. Pastikan
semua benar-benar aman dan terawat dengan baik.
- PAUD terakreditasi
Sekolah yang telah terakreditasi berarti telah memenuhi standar Badan
Akreditasi Nasional di bawah Departemen Pendidikan. Pastikan PAUD yang
Anda tuju telah memenuhi standar akreditasi untuk menjamin kepastian dan
kelanjutan pendidikan anak pada jenjang berikutnya.
- Fasilitas permainan dan pendidikan
Pastikan keberadaan alat-alat bermain dan sarana-sarana lain, seperti
perpustakaan dan kamar istirahat untuk siswa yang sakit. Semua ini
berperan penting sebagai sarana eksplorasi anak. Cermati juga apakah
sekolah tersebut menyediakan kegiatan yang disukai anak Anda, seperti
menari, musik, olahraga, ataupun dongeng.
- Kebersihan makanan
Jika PAUD menawarkan makanan untuk anak-anak di sekolah, maka sebisa
mungkin pastikan bahwa makanan tersebut memenuhi standar kebersihan dan
kesehatan.
- Sikap para guru dan staf
Sikap guru dan staf akan berdampak kepada bagaimana nantinya anak
bersikap. Hal ini menciptakan perbedaan besar terhadap suasana PAUD yang
ceria dan mendukung perkembangan anak.
Sekali lagi yang perlu kita ingatkan kepada diri sendiri, Pendidikan Anak Usia Dini
yang tepat untuk anak tertentu belum tentu sesuai juga untuk anak yang
lain. Hindari membandingkan anak Anda dengan anak yang lain sehingga
Anda dapat menemukan PAUD yang tepat. Lebih jauh lagi, jangan lupa bahwa
PAUD seharusnya menjadi lembaga bermain yang menyenangkan bagi anak.
Jika anak Anda terlihat sama sekali belum siap untuk masuk PAUD di usia
2-3 tahun, maka sebaiknya tidak perlu terlalu memaksanya untuk
menyesuaikan diri.
Jika dipaksa, PAUD justru dapat menjadi tempat yang menakutkan bagi
anak. Selain itu, memang tidak semua balita tepat untuk disekolahkan di
PAUD. Sebagian anak yang tidak nyaman dengan stimulasi tertentu, seperti
musik atau suara keras, cenderung lebih berisiko mogok sekolah jika
harus berada di tengah keramaian. Walau PAUD bermanfaat memicu balita
belajar berinteraksi, tapi bukan berarti bahwa balita yang tidak ikut
PAUD atau belajar di rumah tidak akan belajar bersosialisasi atau
memiliki kemampuan lain.
Semoga Bermanfaat
Sumber : http://www.alodokter.com
No comments:
Post a Comment